Tuliskan keunikan adat Tradisi Ngaruwat Bumi​

Berikut ini adalah pertanyaan dari Riskakbar pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Tuliskan keunikan adat Tradisi Ngaruwat Bumi​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

NGARUWAT BUMI

Ngaruwat Bumi berasal dari kata rawat atau ngarawat (Sunda), yang artinya mengumpulkan atau memelihara. Secara umum kata tersebut memiliki makna mengumpulkan seluruh anggota masyarakat dan mengumpulkan seluruh hasil bumi, baik bahan mentah, setengah jadi, maupun yang sudah jadi/matang. Ruwatan Bumi Kampung Banceuy dilaksanakan pada hari Rabu akhir bulan Rayagung atau bulan Dzulhijah (menjelang dan menyambut tahun baru Islam).

Tujuan dari upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME, sebagai upaya menolak bala (dulu sewaktu ada bencana alam) serta ungkapan penghormatan kepada leluhur.

Ngaruwat Bumi yang merupakan tradisi tahunan masyarakat Banceuy hingga saat ini masih tetap dilaksanakan. Pada tahun 2018, dalam kalender masehi, tradisi ini dilakukan pada bulan September, tepatnya pada tanggal 4 – 5 September 2018. Dalam dua hari pelaksanaan tradisi ngaruwat bumi, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:

Dadahut, merupakan persiapan dari mulai musyawarah, penggalangan dana, pembuatan aneka makanan, membuat pintu heek, membuat sawen.

Ngadiukeun, dilaksanakan oleh sesepuh adat dengan berdoa di goah, di hadapannya terdapat sasajen untuk acara Ruwatan Bumi. Tujuannya adalah meminta izin kepada Tuhan YME dan kepada para leluhur agar upacara berjalan lancar, dan dilaksanakan di pagi hari, satu hari sebelum pelaksanaan upacara.

Meuncit Munding, saat dilaksanakan acara ini juga diumumkan mengenai maksud dan tujuan dari upacara Ruwatan Bumi kepada masyarakat. Pelaksanaannya yakni setelah upacara ngadiukeun yaitu sehari sebelum hari puncak (dalam hal ini jatuh pada hari Selasa tanggal 4 September 2018, acara puncak tanggal 5 September 2018). Daging kerbau tersebut seperempat disediakan untuk perjamuan tamu serta kepentingan umum dan sisanya dibagikan kepada masyarakat.

Ngalawar, yakni penyimpanan sesajen di setiap sudut kampung oleh seorang sesepuh adat. Ngalawar dimulai dari pukul 16.00 WIB, sehari sebelum pelaksanaan upacara. Ngalawar dimulai dengan menyimpan sasajen pada titik pusat di tengah kampung, kemudian dilanjutkan menyimpan sasajen di empat penjuru mata angin. Sasajen dibungkus daun pisang kecil (pincuk), di dalamnya terdapat aneka makanan yang terbuat dari beras, lalu disimpan di atas anyaman bambu (rangap). Ngalawar bermaksud memberitahukan dan mengundang para leluhur bahwa penduduknya akan mengadakan upacara Ruwatan Bumi.

Sholawatan, memanjatkan doa dan pujian kepada Tuhan YME, yang dilaksanakan setelah magrib di masjid yang ada di Kampung Banceuy.

Seni Buhun Gemyung, dilaksanakan pada malam hari yakni seni persembahan atau hurmatan kepada leluhur. Ini dilaksanakan pada hari pertama (Selasa, 04 September 2018).

Hari kedua, Rabu, 05 September 2018, merupakan hari terakhir upacara Ngaruwat Bumi. Sesi ritual yang dilaksanakan adalah numbal, ngarak Dewi Sri, Nyawer Dewi Sri, Ijab Rasul, dan pagelawarn wayang golek.

Numbal, upacara inti Ruwatan Bumi yakni mengubur semua sasajen dan makanan yang terbuat dari beras, dengan cara tertentu. Numbal dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB pada hari puncak pelaksanaan Upacara Ruwatan Bumi yang dilaksanakan di panumbalan. Tujuan numbal yakni ngahurip bumi munar lemah artinya supaya segala sesuatu yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Adat Banceuy dan semua yang dihasilkan tanah Banceuy bisa bermanfaat dan barokah.

Ngarak Dewi Sri, berupa arak-arakan mengelilingi kampung dengan tujuan ke lokasi 3 situs keramat yakni makam Eyang Ito, makam Aki Leutik, dan Situs Puncak. Helaran atau arak-arakan dimulai dari Balai Musyawarah menuju ke lokasi 3 situs tadi (Kampung Babakan Banceuy) dan berakhir di Balai Musyawarah.

Nyawer Dewi Sri, upacara yang dilakukan setelah Ngarak Dewi Sri selesai. Sawer dilakukan oleh sesepuh adat dengan cara melantunkan syair buhun. Sawer berisi tentang pujian terhadap Sang Pencipta, kepada leluhur dan pada Nyi Pohaci (Dewi Sri).

Ijab Rasul, merupakan upacara khusus yang dilakukan oleh sesepuh adat yang dihadiri oleh penduduk Kampung Adat Banceuy dan merupakan penutup Upacara Ruwatan Bumi. Tujuan Ijab Rasul yakni ungkapan rasa terimakasih kepada Tuhan YME dan pada para leluhur bahwa upacara telah berjalan dengan lancar tidak kurang suatu apa pun.

Pagelaran Wayang Golek. Merupakan acara hiburan yang dilaksanakan sehabis waktu dzuhur sampai menjelang magrib, kemudian dilanjutkan pada malam harinya setelah Isya sampai dini hari. Kali ini penampilan wayang golek dari Group Seni Wayang Golek Giri Harja 5 yang sudah sangat dikenal masyarakat setempat maupun masyarakat Jawa Barat pada umumnya.

Setelah pagelaran Wayang Golek selesai dilaksanakan maka selesailah sudah pelaksanaan sebuah tradisi yang sarat dengan makna kearifan menjaga kelestarian alam yang menjadi penopang utama dalam kehidupan masyarakat Banceuy.

Penjelasan:

panik gak panik gak?panik lah masa nggak

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh faryoal996 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 29 Jul 21