Pak Mapangara orang Bugis. Di pulau itulah Pak Mapangara membangun rumahnya. Yang unik, rumah Pak Mapangara berdiri di dua negara yang berbeda. Rumah utamanya, termasuk pintu masuknya ada di negara Indonesia.

Rumah itu ada di perbatasan kedua negara, dan Pak Mapangara setiap hari bolak balik antarnegara. Di sebelah selatan masuk wilayah Indonesia, sedangkan di utara menjadi bagian Malaysia. Tanah milik Pak Mapangara ada di Sebatik Indonesia karena memang ia warga Indonesia. Sedangkan di belakangnya ada tanah milik kerabatnya, warga Malaysia keturunan Indonesia.

Kalau mau ke negara tetangga itu, Pak Mapangara tetap harus lewat pos perbatasan. Pak Mapangara memilih tetap menjadi warga Indonesia, yang bangga dengan bendera Merah Putih kita.