Jelaskan bagaimana Sistem pemerintahan Indonesia pada Periode Demokrasi Liberal (UUDS

Berikut ini adalah pertanyaan dari ncang30 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jelaskan bagaimana Sistem pemerintahan Indonesia pada Periode Demokrasi Liberal (UUDS 1950)​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Negara RIS, negara yang diinginkan oleh semua orang Indonesia, tetapi sebuah strategi politik Belanda yang membagi kesatuan bangsa. Karena itu, dalam mewujudkan keinginan untuk kembali ke negara kesatuan, satu demi satu negara bergabung ke dalam Republik Indonesia. Penggabungan Kembali Negara Indonesia Perubahan memang dimungkinkan oleh pasal 44 Konstitusi RIS 1949 yang kemudian dibentuk dalam Undang-Undang Darurat No. 11 Tahun 1950 tentang Tata Cara Susunan Kenegaraan Wilayah Republik Indonesia Serikat, Lembaran Negara Nomor 16, Tahun 1950 mulai berlaku pada tanggal 9 Maret 1950. Sebagai hasil dari penggabungan ini, negara federal hanya memiliki tiga negara, yaitu:

Negara Republik Indonesia

Negara Indonesia Timur, dan

Negara Sumatera Timur

Kemudian, negara Republik Indonesia dan RIS mengadakan musyawarah untuk mendirikan kembali kesatuan-kesatuan Republik Indonesia. Pada tanggal 19 Mei 1950 tercapai kesepakatan antara RIS dan Republik Indonesia yang diatur dalam piagam perjanjian RIS-RI untuk membentuk negara kesatuan sebagai perwujudan Republik Indonesia berdasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak, yaitu Perdana Menteri RIS Drs. Moh. Hatta sebagai pemegang mandat kedua negara, dan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Abdul Hakim.

Hasil pekerjaan panitia bersama ini disampaikan kepada pemerintah RIS dan pemerintah Rl pada tanggal 30 juni 1950. Dengan panitia Karya itu oleh kedua pemerintah rancangan Undang-Udang Dasar Sementara Rl, dan diajukan kepada DPR dan Senat dan Badan Pekerja KNIP yang tanpa menggunakan hak amandemennya telah menerima rancangan tersebut yang akhirnya menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Undang-Undang Dasar Sementara 1950, sistem pemerintahan yang diadopsi adalah sistem pemerintahan parlementer. Sebagai bukti otentik, artikel yang mencerminkan sistem pemerintahan parlementer dapat dilihat, pasal 83 menyatakan bahwa:

Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat;

Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh daftar pemerintah; baik bersama-sama untuk keseluruhan, maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri.

Selanjutnya, Pasal 84; presiden memiliki hak untuk membubarkan DPR dan pemerintah mengadakan pemilihan DPR baru, sebagai ketidakseimbangan kabinet (menteri) yang dibubarkan oleh DPR jika DPR mengatakan tidak percaya pada kebijakan pemerintah yang dilakukan oleh para menteri. Posisi presiden dalam Konstitusi Sementara 1950 ditentukan oleh peralatan negara, yaitu:

Presiden dan wakil presiden

Menteri,

Dewan Perwakilan Rakyat

Mahkamah Agung, dan

Dewan Pengawas Keuangan

MATERI PERKULIAHAN

Penjelasan:

maaf kalo salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh meowsquela dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 09 Jan 22