Kisah Perjuangan Dakwah Sunan Gunung Muria

Sunan muria adalah wali yang terkenal memiliki kesaktian. Ia memiliki fisik yang kuat karena sering naik gunung muria yang tingginya sekitar 750 meter. Bayangkan, jika ia dan istrinya atau muridnya harus naik turun gunung setiap hari untuk menganut agama Islam kepada penduduk setempat, atau berdakwah kepada para nelayan dan pelaut serta para pedagang. Hal itu tidak dapat membentuk tenpa fisik yang kuat.

Semasa berdakwah, Sunan Muria lebih memilih tinggal di daerah yang sangat terpencil dan jauh dari pusat kota. Tempat tinggal beliau terletak di salah satu puncak Gunung Muria yang bernama Colo Di sana, Sunan Muria banyak yang terdiri dari rakyat jelata sambil mengajarkan keterampilan keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut.

Sunan muria agama agama islam kepada para pedagang, nelayan, pelaut dan jelata. Metode yang digunakan oleh beliau dalam agama agama islam tetap mempertahankan kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah. Beliau juga yang telah menciptakan berbagai tembang jawa, yang mana salah satu hasil dakwah beliau melalui media seni adalah tembang Sinom dan Kinanti. Tempat dakwah yang mulanya berada di sekitar gunung muria, kemudian diperluas termasuk Tayu, Juwana, kudus, dan lereng gunung muria.

#maaf jika salah