buatlah cerpen tentang keberagaman​

Berikut ini adalah pertanyaan dari jocelinetiffanyolivi pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Dasar

Buatlah cerpen tentang keberagaman​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

  • Geliat Gita Boneka Thowong Lapangan Ngestiharjo mulai ramai dengan anak-anak sekolah dasar yang hendak berolahraga, nampak lewatlah seorang ibu mengantar anak berbaju merah putih dengan sepeda. Di Depan gerbang bewarna hijau, sang ibu menurunkan Gita dari sepeda tuanya. Gita mencium tangan sang ibu dengan tersenyum. Gita mencium tangan ibunya sebanyak tujuh kali, “ supaya banyak direstui ibu dan doa yang terkabulkan” kalimat yang sering Gita ucapkan ketika ibu bertanya. Gita adalah murid kelas tiga di sekolah dasar itu. Dengan semangat melintas di halaman yang menurut Gita adalah karpet emas yang menghantarkan dia jadi anak yang mengerti ilmu. Gita anak yang pemalu dan pendiam. Ia jarang berkumpul-kumpul dengan teman-temannya dan bila ditanya ia tidak menjawab. Bel masuk pun berbunyi, saatnya para murid masuk kelas. Sewaktu di kelas, Gita hanya diam saja memandangi bu Lestari guru kelas tiga yang sedang menjelaskan pelajaran. Namun Gita tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk menjawab dan bertanya . Waktu istirahat tiba, para murid berjalan keluar kelas. Namun Gita hanya termenung di kelas. Dilla bertanya pada Gita; “Gita, kenapa kamu tidak keluar kelas?” “Malas keluar.” Ucapnya dalam hati. Teman yang bertanya pada Gita langsung pergi meninggalkan dirinya sendiri di dalam kelas. Sampai dengan bel masuk berbunyi, Gita tetap tenang duduk di kelas. Sedangkan teman-temannya bercerita penggalaman sewaktu di luar kelas tadi. Ketika menunggu 5 menit, datanglah bu Andri. Bu Andri guru yang mengajar seni tari di sekolah itu. Bu Andri memberitahukan akan ada lomba Menari Tradisional yang di seleksi dari kecamatan, kabupaten dan provinsi. Bu Andri menyuruh kelas tiga menunjukkan tari yang sudah di ajarkan agar dapat mengambil empat murid yang di ikut sertakan lomba. “jreng jreeeeng jreengggg “ musik terdengar dari tape radio. Murid kelas tiga mulai menggerakkan tubuhnya, “ satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan” hitungan dari bu andri di ruang tari. 10 menit sebelum jam seni tari berakhir, Bu Andri mengumumkan empat nama anak yang akan di latih sebagai persiapan lomba yakni Jihan, Samya, Adelia dan satu yang terakhir adalah Gita. Teman-temannya heran dan menoleh ke posisi duduk si pendiam Gita. “ huuuuuuuh Gita koq dipilih, lebih keren aku bisa menari hip hop” Angga berteriak pada teman- temannya. “ Angga bagus tarian yang kamu kuasai, hanya kali ini bu guru cari anak yang hafal tarian terakhir yang saya ajarkan yakni Kepet Ayu” Angga nampak tidak terima, namun dia hanya bisa menggerutu di depan teman-temannya karena Bu Andri akan memberit tugas lebih banyak apabila tidak patuh terhadapnya. Lima hari sudah , bu Andri melatih Gita dan ketiga kawan sekelasnya. Gita tetap tidak banyak bicara, memperhatikan kata- kata tegas dan contoh gerakan bu andri. Gita sebenarnya merasa minder dengan ketiga temannya yang terpilih itu terlihat cantik. Gita dari keluarga tidak punya dan kendaraan hanya sepeda tua ibunya. Namun dengan hati ikhlas dan pikiran fokus Gita berusaha meluweskan gerakan dan formasi kelompok.
  • DethaViana avatar
  • Kini Gita menjadi anak yang percaya diri yang tinggi dari prestasinya dalam Menari Tradisional. Sikap Gita berubah, yang semula pendiam dan pemalu, sekarang menjadi ramah, semangat dan senang bergaul. “ Aku bangga dengan tarian tradional karena merupakan budaya Bang teks fiksi untuk soal nomor 4 dan 5. Di pinggir desa hiduplah seorang ibu dan dua anak perempuan, Andini dan Ninda. Andini memiliki sifat…sombong dan keras kepala. la selalu membantah perintah orang tua. Sementara sang adik, Ninda, memiliki sifat ramah dan taat pada ada orang tua alui Suatu hari, Ninda mencari ikan untuk lauk. Berbekal peralatan pancing seadanya, Ninda menuju ke sungai di dekat rumah. Tak berapa lama ia memancing seekor ikan emas yang besar. Ninda pun memiliki ide untuk memelihara Ikan emas itu. Setelah ditinggal beberapa saat, ikan emas itu mengeluarkan sisik berwarna emas. Ninda dan ibunya terkejut. Mereka pun menjual sisik emas itu ke pasar. Sejak saat itu, kehidupan mereka tercukupi. Namun, suatu saat Andini merasa sangat lapar. Ia tidak mendapati makanan di meja makan. Akhirnya, Andini melihat seekor ikan emas di dalam bak. Andini pun menggoreng dan menyantap ikan emas itu.

Penjelasan:

semoga membantu..

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kwildanp dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 13 Jun 22