Kami berbeda, namun saling bertemansiang itu, Fendri, Rista, Tagor, Eni, dan Viki sedang bermain bersama di halaman sekolah. mereka bermain permainan tradisional, yaitu engklek dan gobak sodor. Tagor adalah salah satu siswa baru di kelas 6 SD Arum Jaya. Tagor berasal dari Aceh. mereka bermain bersama dengan riang gembira. agar memiliki perbedaan warna kulit dibandingkan teman-temannya. ia berkulit hitam, sedangkan teman-temannya berkulit putih,. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah bagi teman-teman Tagor. justru mereka senang mendapatkan teman baru. Tagor juga anak yang menyenangkan. ia tidak merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. saat sedang asyik bermain, tiba-tiba Erna salah satu teman mereka melintas sambil berkata "ih kalian. mau maunya berteman sama Tagor. kulitnya saja berwarna hitam. Awas nanti Kalian juga ikut hitam lho," ejek Erna. "kami tidak masalah dengan warna kulit Tagor. Kami tetap bermain dengan gembira dan saling rukun. dalam berteman, janganlah membeda-bedakan karena kita semua sama. kamu juga berbeda denganku. Aku anak orang Bandung dan kamu anak orang Jakarta. kita semua tetap saling menghargai". Erna terdiam mendengar penjelasan Rista. sebenarnya, ia pun tidak merasa mengalami masalah dengan adanya Tagor. begitulah keseharian siswa di SD Arum Jaya. anak-anak tetap rukun dan saling berteman walaupun mereka saling berbeda. kerukunan dapat mempererat rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari. pengetahuan dan wawasan mereka juga bertambah karena dapat mengenal budaya dan bahasa dari daerah lain.

1. Apa saja perbedaan yang terdapat dalam cerita diatas?......

2. Bagaimana sifat Rista dan kawan-kawan menyikapi perbedaan tersebut?.....

3. Apakah perbedaan menghalangi mereka dalam berteman?.....

4. Apakah manfaat yang didapatkan dari hidup rukun?.....

Tolong bantu jawab jangan ngasal (ー_ー゛)​