Berikut ini adalah pertanyaan dari Violynnn pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
- rencong
Rencong merupakan perwujudan dari kata basmallah, bismillah. Jadi, rencong bukan sekedar senjata tajam tanpa makna. Rencong adalah simbol keberanian dan kegagahan ureueng Aceh.Benda ini memaknai keberadaan ajaran agama Islam dalam masyarakat Aceh. Islam tidak hanya sebuah ajaran tentang hubungan manusia dan Tuhan, tetapi juga telah merasuk dalam jiwa kehidupan masyarakat, baik perilaku maupun pikiran masyarakat. Untuk itu, gagasan tentang Islam pun masuk dalam kerangka pikir masyarakat Aceh dalam berperang melalui senjata yang mereka pakai. Selain itu, rencong juga dapat dipakai sebagai identitas dari keberadaan ureueng Aceh. Bagi masyarakat luar Aceh yang melihat keberadaan rencong tentunya merasakan aura unik dan menarik. Walaupun hanya sebilah senjata yang tidak besar, tetapi dengan senjata ini pula rakyat Aceh berani melawan kolonialis dan imperialis dari negara Eropa, seperti Belanda dan Portugis dan juga Jepang yang memiliki persenjataan lebih besar dan canggih. Nuansa heroik terpancar di wajah-wajah ureueng Aceh yang mengenakan rencong di pinggangnya. Perhatikanlah foto-foto jaman dahulu, banyak ditampilkan seorang laki-laki Aceh dengan rencong di pinggangnya. Bagi siapa saja yang memegang senjata akan merasa lebih berani di dalam menghadapi musuh. Pada masa sekarang, senjata ini memang sudah tidak begitu relevan untuk digunakan sebagai senjata penyerang. Namum demikian, senjata ini masih relevan sebagai sebuah simbolisasi dari keberanian, ketangguhan, dan kejantanan dari masyarakat Aceh. Untuk itu, pada beberapa upacara (seperti upacara pernikahan) rencong dipakai. Pemakaian benda ini lebih mengarah kepada simbolisasi dari keberanian dari seorang lelaki dalam memimpin keluarga setelah menikah. Masyarakat Aceh mengenal empat macam rencong, yaitu pertama reuncong Meucugek. Disebut rencong meucugek karena pada gagang rencong tersebut terdapat suatu bentuk panahan dan perekat yang dalam istilah Aceh disebut cugek atau meucugek Cugek ini diperlukan untuk mudah dipegang dan tidak mudah lepas waktu menikam ke badan lawan atau musuh. Kedua, Reuncong Meupucok memiliki pucuk di atas gagangnya yang terbuat dari ukiran logam yang pada umumnya dari emas. Gagang dari rencong meupucok ini kelihatan agak kecil pada gagang atau pegangan pada bagian bawahnya. Namun semakin ke ujung gagang ini semakin membesar. Jenis rencong semacam ini digunakan untuk hiasan atau sebagai alat perhiasan. Biasanya, rencong ini dipakai pada upacara-upacara resmi yang berhubungan dengan masalah adat dan kesenian. Ukiran yang terdapat pada gagang rencong bermacam-macam bentuknya, ada yang menyerupai bunga mawar, kembang daun dan lainnya tergantung kepada selera pemakai. Ketiga, Reuncong Pudoi. Istilah pudoi dalam masyarakat Aceh adalah sesuatu yang dianggap masih kekurangan, atau masih ada yang belum sempurna. Gagang rencong ini hanya lurus saja dan pendek sekali. Jadi, yang dimaksud pudoi atau yang belum sempurna adalah pada bentuk gagang rencong tersebut. Keempat, Reuncong Meukuree. Perbedaan rencong meukuree dengan jenis rencong lain adalah pada mata rencong. Mata rencong diberi hiasan tertentu seperti gambar ular, lipan, bunga dan lainnya. Gambar-gambar tersebut oleh pandai besi ditafsirkan dengan bermacam-macam kelebihan dan keistimewaan. Rencong yang disimpan lama maka pada mulanya akan terbentuk sejenis arit atau bentuk yang disebut kuree. Semakin lama atau semakin tua usia sebuah rencong makin banyak pula kuree yang terdapat pada mata rencong yang bersangkutan. Kuree ini dianggap mempunyai kekuatan magis (T. Syamsuddin dan Nur Abbas, 1981: 7-12). Selain rencong yang telah disebutkan tersebut, kita mengenal senjata yang mirip dengan rencong. Benda ini disebut dengan Siwaih. Senjata ini sejenis dengan rencong yang juga merupakan senjata untuk menyerang. Bentuknya hampir sama dengan rencong tetapi siwaih ukurannya (baik besar maupun panjang) melebihi dari pada rencong. Siwaih sangat langka ditemui, selain harganya yang mahal, juga merupakan bahagian dari perlengkapan raja-raja atau ulebalang-ulebalang.
- baju bodo
Dulu Baju Bodo dipakai tanpa baju dalaman sehingga memperlihatkan lekuk dada pemakainya dan dipadukan dengan sehelai sarung yang menutupi bagian pinggang ke bawah. Dengan masuknya Islam di daerah tersebut, baju Bodo mengalami perubahan. Di mana dipasangkan dengan baju dalaman berwarna sama, namun lebih terang. Sedangkan busana bagian bawahnya berupa sarung sutera berwarna senada. Baju bodo juga dikenal sebagai salah satu busana tertua di dunia.
- candi prambanan
Kekurangan nya yaitu parawisatawan tidak bisa menjaga kebersihan nya, kelebihannya kita dapat mengetahui bahwa candi prambanan itu memiliki cerita tersendiri dibanding kan dengan wisata yang lain yang juga memiliki cerita tersendiri. Saran nya, baik wisatawan baik lokal maupun mancanegara tetap jagalah dan lestarikan lah obyek wisata yang ada di dunia, jika kita merusaknya maka kelak nanti anak dan cucu kita tidak dapat mengetahui obyek tsb
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh qinae dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 09 Jul 23