Banjir Bandang Melanda Garut Bang bandang melanda Garut pada Rabu, 21 September 2016 dini hari, Banjir sersebut terjadi tepatnya di daerah Tarogong Kidul yang dilewati oleh Sungai Cimanuk Korban meninggal dunia akibat bencana ini dilaporkan sebanyak 34 orang Adapun penyebab banjir bandang adalah curah hujan yang tinggi selama empat jam berturut-turut. Selain itu, rusaknya daerah resapan hujan di bagian hulu sungai menjadi penyebab utama terjadinya banjir ini. Hutan- hutan di kawasan hulu sungal saat ini mula beralih fungsi Dari 50.000 hektare luas hutan lindung ada sekitar 4.000 hektare (1096) yang masuk kategori kritis dan sangat kritis Sementara itu, di luar hutan lindung ada 3.000 hektare yang juga kritisBanjir diyakini akan rutin terjadi di Garut jika masalah perusakan hutan tidak segera diatasi. Hal itu, karena daerah Garut sendiri memiliki frekuensi hujan yang tinggi dan topografi yang curam, sedangkan daerah resapan air makin mengecil. Seluruh pihak terkait telah sepakat melaksanakan rencana aksi rehabilitasi atau pemulihan. Konservasi (pemeliharaan dan perlindungan) Garut akan dijadikan sebagai contoh daerah yang memiliki limpasan (bagian curah hujan yang kelihatan mengalir di sungai atau saluran buatan di permukaan tanah) tanah keadaan semula tinggi, rawan longsor, dan rawan banjir. Pihak terkait akan melarang bangunan yang di sepanjang daerah bantaran sungai. Penanaman pohon sebagai ganti hutan lindung yang hilang juga akan dilakukan secara bertahap. tidak permanenA.peristiwa apa yang terjadi?
B.apa penyebab peristiwa tersebut terjadi?
C.apa akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut?
D.pelajaran apa yang dapat diambil dari peristiwa tersebut?
E. dimana peristiwa itu terjadi
​