Berikut ini adalah pertanyaan dari liaa1114 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Dasar
[6/3 09.44] Bpa Hairil: Tersebutlah empat ekor sapi bersaudara yang hidup rukun dan saling menjaga. Kemanapun mereka pergi, mereka selalu bersama-sama. Seekor singa sudah lama mengincar keempat sapi itu, namun tidak berani mendekati mereka karena kalah jumlah. Selama ini ia hanya mengawasi dari jauh saja, menunggu para sapi itu berpisah. Namun, para sapi hampir tidak pernah berpisah. Penantian singa selalu sia-sia.“Setiap kali makan, mereka selalu waspada dan saling mengaitkan ekor satu sama lain sehingga aku tidak bisa menyerang mereka dari arah manapun,” batin Singa, kesal. Akhirnya ia memutuskan untuk melupakan keempat sapi itu sejenak.
Pada suatu hari, keempat ekor sapi berselisih pendapat, dan semakin lama semakin meruncing sehingga mereka pun mulai bertengkar.
“Rumput di lembah sana lebih enak dan segar, jadi lebih baik kita ke sana saja!” seru sapi pertama.
“Tidak!” sanggah sapi kedua. “Rumput di bukit jauh lebih lebat, hijau, dan empuk. Rumput seperti itu enak sekali. Jadi lebih baik kita ke bukit saja.”
“Lembah dan bukit terlalu ramai, jadi kita harus berebutan dengan hewan lainnya,” sapi ketiga angkat bicara. “Di balik bukit ada padang rumput yang menghampar luas. Belum banyak hewan yang tahu tempat itu. Jadi lebih balk kita ke sana saja. Makan di sana pasti jauh Iebih nyaman daripada di lembah dan bukit.”
“Sudah… sudah! Tidak perlu meributkan hal kecil ini!” seru sapi keempat. “Kita nikmati saja apa yang ada di sini, tidak perlu pindah ke mana-mana! Toh jumlah rumput di sini masih cukup untuk kita berempat meskipun tidak terlalu segar.”
“Ah, tidak! Aku tetap ingin pindah ke bukit!” seru sapi kedua.
“Aku ingin pindah ke Iembah!” sahut sapi pertama.
Sapi ketiga tidak mau kalah. la berseru keras, “Aku ingin pindah ke padang rumput di balik bukit!”
“Kalau kalian pindah, kalian akan bertemu singa,” sapi keempat menakut-nakuti.
“Aku tidak takut dengan singa!” kata sapi pertama.
Kata sepakat tidak tercapai. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk berpisah dan pergi sendiri-sendiri. Hal ini tentu saja membuat singa senang. Para sapi tidak lagi sekuat dulu, sebab mereka tidak lagi saling menjaga. Singa bukanlah lawan yang sepadan untuk satu sapi. Singa dengan mudah bisa mengalahkannya.
Singa pergi menuju bukit. Di sana ia menjumpai sapi pertama yang sedang asyik merumput sendirian. “Sungguh mangsa yang sangat empuk,” batin singa sambil terkekeh. Kebetulan ia sangat lapar. Secepat kilat singa menyerang sapi pertama yang sedang lengah. Sapi pertama tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada saudara-saudara yang melindunginya. Akhirnya riwayatnya pun tamat dimangsa singa.
Beberapa hari kemudian, singa pergi ke lembah. Ia sangat lapar, dan karena itu hendak memangsa sapi kedua. Dengan mudah ia bisa melakukannya, sebab sapi kedua hanya sendirian. Tidak ada saudara-saudara yang bisa menolongnya. Hari itu singa berpesta daging sapi yang gemuk dan sangat lezat.
Sapi ketiga dan keempat tidak berbeda nasibnya dibanding kedua saudaranya. Mereka juga tewas dimangsa singa. Sebelum dimangsa, mereka sangat menyesal karena dulu berpisah dengan saudara-saudaranya. Seandainya saja mereka tetap kompak dan tetap saling menjaga seperti dulu, singa pasti tidak akan berani mendekati mereka. Sayang, semua sudah terlambat.
[6/3 09.44] Bpa Hairil: apa amanat yg bisa diambil dari kisah tersebut
[6/3 09.46] Bpa Hairil: SOAL PKN : cerita nya tidak usah ditulis cukup di baca lalu dicari amanat dari kisah tersebut
tolong bantuan nyaaa pliess :(
Pada suatu hari, keempat ekor sapi berselisih pendapat, dan semakin lama semakin meruncing sehingga mereka pun mulai bertengkar.
“Rumput di lembah sana lebih enak dan segar, jadi lebih baik kita ke sana saja!” seru sapi pertama.
“Tidak!” sanggah sapi kedua. “Rumput di bukit jauh lebih lebat, hijau, dan empuk. Rumput seperti itu enak sekali. Jadi lebih baik kita ke bukit saja.”
“Lembah dan bukit terlalu ramai, jadi kita harus berebutan dengan hewan lainnya,” sapi ketiga angkat bicara. “Di balik bukit ada padang rumput yang menghampar luas. Belum banyak hewan yang tahu tempat itu. Jadi lebih balk kita ke sana saja. Makan di sana pasti jauh Iebih nyaman daripada di lembah dan bukit.”
“Sudah… sudah! Tidak perlu meributkan hal kecil ini!” seru sapi keempat. “Kita nikmati saja apa yang ada di sini, tidak perlu pindah ke mana-mana! Toh jumlah rumput di sini masih cukup untuk kita berempat meskipun tidak terlalu segar.”
“Ah, tidak! Aku tetap ingin pindah ke bukit!” seru sapi kedua.
“Aku ingin pindah ke Iembah!” sahut sapi pertama.
Sapi ketiga tidak mau kalah. la berseru keras, “Aku ingin pindah ke padang rumput di balik bukit!”
“Kalau kalian pindah, kalian akan bertemu singa,” sapi keempat menakut-nakuti.
“Aku tidak takut dengan singa!” kata sapi pertama.
Kata sepakat tidak tercapai. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk berpisah dan pergi sendiri-sendiri. Hal ini tentu saja membuat singa senang. Para sapi tidak lagi sekuat dulu, sebab mereka tidak lagi saling menjaga. Singa bukanlah lawan yang sepadan untuk satu sapi. Singa dengan mudah bisa mengalahkannya.
Singa pergi menuju bukit. Di sana ia menjumpai sapi pertama yang sedang asyik merumput sendirian. “Sungguh mangsa yang sangat empuk,” batin singa sambil terkekeh. Kebetulan ia sangat lapar. Secepat kilat singa menyerang sapi pertama yang sedang lengah. Sapi pertama tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada saudara-saudara yang melindunginya. Akhirnya riwayatnya pun tamat dimangsa singa.
Beberapa hari kemudian, singa pergi ke lembah. Ia sangat lapar, dan karena itu hendak memangsa sapi kedua. Dengan mudah ia bisa melakukannya, sebab sapi kedua hanya sendirian. Tidak ada saudara-saudara yang bisa menolongnya. Hari itu singa berpesta daging sapi yang gemuk dan sangat lezat.
Sapi ketiga dan keempat tidak berbeda nasibnya dibanding kedua saudaranya. Mereka juga tewas dimangsa singa. Sebelum dimangsa, mereka sangat menyesal karena dulu berpisah dengan saudara-saudaranya. Seandainya saja mereka tetap kompak dan tetap saling menjaga seperti dulu, singa pasti tidak akan berani mendekati mereka. Sayang, semua sudah terlambat.
[6/3 09.44] Bpa Hairil: apa amanat yg bisa diambil dari kisah tersebut
[6/3 09.46] Bpa Hairil: SOAL PKN : cerita nya tidak usah ditulis cukup di baca lalu dicari amanat dari kisah tersebut
tolong bantuan nyaaa pliess :(
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
amanatnya adalah " ketika ada suatu masalah hendaknya diselesaikan secara baik² sehingga bisa mencapai kesepakatan yang adil dan baik, dan hendaknya kurangi sifat egois dan mau menang sendiri, jadilah pribadi yang baik. "
Penjelasan:
Semoga membantu,
kalau salah
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh jelitaberlinadya01 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 04 Jun 21