Jawaban:

Komitmen dan langkah Pemerintah Kota Pekalongan dalam menggugah masyarakat untuk bergotong royong dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar terus di lakukan. Setelah rutin digelar di beberapa tempat, seperti kelurahan, rusunawa dan pasar, kerja bakti kembali dilakukan oleh Pemkot Pekalongan dibantu personel TNI, Polri, Forkopimda, serta masyarakat. Kali ini, Stadion Hoegeng dipilih menjadi lokasi kerja bakti.

Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, mengungkapkan, selain memupuk rasa kebersamaan antar seluruh elemen masyarakat, kerja bakti bersama pascabanjir ini diharapkan dapat menekankan sikap gotong royong peduli lingkungan.

“Semoga kegiatan ini tidak hanya kegiatan temporer saja, melainkan kita semua menyadari betul gotong royong peduli lingkungan ini harus bisa terus digalakan untuk meminimalisasi risiko-risiko bencana seperti banjir beberapa waktu lalu yang melanda Kota Pekalongan karena curah hujan yang tinggi,” terang Saelany (13/3/2020).

Menurut Saelany, kerja bakti ini bisa dijadikan sebagai introspeksi bersama dan mendorong masyarakat untuk menumbuhkan kembali rasa cinta pada lingkungan sekitar. Pemkab bersama Pemprov, dan Pemerintah Pusat terus berkoordinasi untuk mengelola potensi risiko bencana, seperti pada penyelesaian proyek tanggul raksasa penahan banjir dan rob, serta normalisasi Sungai Meduri dan Sungai Bremi yang memang memerlukan penanganan khusus.

“Sebenarnya kegiatan ini bukan menjadi solusi satu-satunya banjir, hanya saja masyarakat mencoba berikhtiar mencari solusi yang lebih mudah dan juga menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan sendiri dan menggalakkan kembali gotong royong yang akhir-akhir ini jarang terlihat.

Saelany mengingatkan jajarannya dan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama yang harus senantiasa dijaga.

Penjelasan:

syaa dri google