Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Deni Hidayati mengatakan pendidikan siaga bencana mestinya disesuaikan dengan karakteristik dan muatan lokal daerah."Pendidikan siaga bencana perlu disesuaikan dengan karakteristik lokal, yang tentu saja diperbaharui dengan kondisi kekinian," demikian Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Deni Hidayati di Jakarta, Rabu.(2/1 2019)


Masyarakat lokal mempunyai kedekatan dan pemahaman mengenai alam sekitar mereka, dan menyimpan ingatan mengenai peristiwa-peristiwa alam seperti bencana dalam dongeng maupun syair.

Deni menggunakan dongeng Smong di Simeulue, Aceh, sebagai contoh. Tahun 1907 tsunami melanda daerah itu dan warga setempat menyebutnya sebagai Smong.

Syair tentang peristiwa itu, yang antara lain menyebutkan bahwa jika terjadi gempa harus segera lari ke bukit tanpa melihat air surut, dituturkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sementara di Palu sejak lama dikenal adanya Nalodo, fenomena pergeseran tanah, semacam likuifaksi yang terjadi setelah gempa bumi 29 September 2018.Â





coba diskusikanlah permasalahan berikut
•pengetahuan tentang karakteristik lokal sangat diperlukan terutama dalam menghadapi bencana alam seperti yang dipaparkan dalam berita atau artikel tersebut mengapa pengetahuan tentang karakteristik lokal tersebut sangat diperlukan

•pemahaman tentang karakteristik daerah setempat atau lokal dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga kepada daerah sendiri apakah hal ini dapat mendorong munculnya sikap etnotalisme dan parontalisme bagaimanakah agar sikap negatif tersebut tidak berkembang dalam diri kita​