Cerita Tentang Keluargaku Aku mempunyai keluarga yang sangat menyenangkan. Keluargaku sederhana sekali walaupun banyak orang yang bilang bahwa keluargaku mampu dan serba berkecukupan. Tetapi aku dan keluargaku tetap rendah hati dan mengamini hal itu. Seperti biasa jika bukan hari libur aku dan keluargaku bangun pagi-pagi pada pukul 05:00 lalu aku mandi. Sesudah mandi aku melihat pemandangan diatas rumah lantai dua karena kamarku terletak di atas. Pemandangan di atas rumah sangat indah, aku bisa melihat kampung tempat tinggalku yang sederhana. Walaupun aku tinggal di Surabaya yang cenderung panas saat siang hari. Namun saat pagi hari, udara di daerah rumahku sangat sejuk sekali seperti di desa. Dengan melihat indahnya pemandangan diatas dan sejuknya suhu diatas tingkat lalu semuanya berkumpul aku, kakak, ayah, dan ibu kami biasanya menunaikan ibadah sholat subuh bersama. Tetapi terkadang kami melaksanakan solat sendiri-sendiri karena ada yang berhalangan dan bangunnya telat. Setelah itu aku dan keluargaku makan pagi atau sarapan walaupun hanya roti, susu dan messes itu kalau makanan kemarin sudah habis. Kalau tidak, biasanya aku dan keluarga makan masakan yang kemarin karena ibu belum masak. Jadi kita makan makanan seadanya walaupun terkadang aku dan keluarga tidak suka makan makanan yang kemarin karena sudah tidak segar, terpaksa makan seadanya seperti makan mie instan walaupun makan mie instan kita tidak boleh sering-sering terkadang aku dan kakak dimarahi. Kadang juga ada nasi yang belum habis dan dingin, kadang ibu menggorengnya untuk sarapan pagi. Sesudah sarapan, ayah berangkat kerja, dan biasanya aku diantarkan ayah ke sekolah. Kalau hari libur sekolah, biasanya ayah mengajak aku pergi bersama keluarga pergi keluar untuk makan, mengajak bersepeda pagi atau jalan-jalan pagi supaya badan sehat. Kadang ayah juga mengajak aku memancing ikan di tambak. Setelah sarapan, kakakku juga berangkat kuliah, biasanya masuk pagi kadang juga masuk siang. Kakak biasanya jika libur kuliah, selalu membantu ibu di rumah. Aku juga sering disuruh ibu untuk membuka warung dan melayani pembeli. Kadang juga disuruh membeli bahan masakan, karena aku tidak hafal bumbu masakan dan harga-harga bahan masakan aku di beri catatan lalu aku pergi ke warung sayur dengan menggunakan sepeda, hitung hitung berolahraga. Sesudah itu, aku kembali ke rumah untuk menyerahkan bumbu masakannya. Terkadang bahan masakan di warung ada yang tidak lengkap terpaksa aku mencari warung sayur lagi. Lalu aku dan keluargaku mengaji dengan mendatangkan Bu guru ngaji ke rumah, kecuali ayahku yang tidak. Saat mengaji biasanya aku tidak hanya membaca alquran saja tapi juga mengaji kitab, yaitu diterangkan tentang beberapa tata cara islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kadang juga aku dites untuk praktik solat dan wudhu. Ternyata solatku selama ini ada yang salah, begitupun untuk tata cara berwudhu. Sesudah mengaji aku biasanya membersihkan kandang kucing peliharaan agar kandangnya bersih dan tidak menimbulkan bau yang tidak sedap dalam rumah, dan agar kucingku tidak terkena penyakit. Maklum, karena aku memiliki dua ekor kucing sepasang, satu betina dan satunya lagi jantan. Jadi aku harus tekun untuk merawat mereka. Karena pernah suatu saat salah satu kucingku sakit dan yang satunya ikut tertular. Itu menjadi suatu hal yang sangat merepotkan aku dan juga keluarga. Aku juga rutin memeriksa kondisi kandang burung perkutut yang diletakkan di lantai atas rumahku. Sama dengan kucingku, aku memelihara burung tidak hanya satu ekor tapi juga dua ekor. Sebenarnya aku memelihara tiga ekor, tapi mati satu karena sakit. Aku tidak mau hal serupa terjadi pada dua ekor burung perkutut peliharaanku yang sekarang. Oleh karena itu, jika tempat makannya sudah kosong, ayah menyuruhku untuk mengisi makanan dan minuman burung perkutut peliharaanku. Agar mereka tetap sehat dan tidak sakit. Biasanya aku juga membantu mencuci sepeda motor atau sepedaku bersama dengan ayah tetapi biasanya aku mengerjakannya sendiri. Kadang juga aku dibantu kakakku mengerjakannya. Lalu kakak juga biasanya menyiram tanaman pucuk merah yang ada di lantai atas. Terkadang itu aku yang mengerjakannya juga dan sesudah itu aku melihat TV dengan kakak sambil menunggu masakan ibu matang dan menjaga warung untuk melayani pembeli dengan bergantian dengan kakak perempuanku. Setelah aku menunggu cukup lama akhirnya masakan ibu sudah matang lalu aku makan sambil menonton TV. Sesudah menonton TV, aku membantu ibu mencuci piring walaupun tidak sering. Setelah itu aku menyapu kamarku dan merapikannya lalu menyapu ruang tengah, ruang tamu, teras rumah lalu mencuci seragam sekolah dan mencuci kaus kaki dan sepatu itu kalau besok masuk sekolah. Sekian teks narasi dari aku terimakasih

dari : google