Berikut ini adalah pertanyaan dari Powpow12 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa memang selalu terjadi perubahan dalam
setiap kehidupan manusia. Manusia akan terus melakukan perubahan demi
masa depan yang lebih baik. Perubahan ini terjadi dalam segala aspek
misalnya pendidikan, politik, sosial, ekonomi hingga aspek keagamaan.
Perubahan ini disebabkan munculnya persoalan-persoalan baru dari kehidupan
manusia yang pada akhirnya akan menciptakan pemikiran-pemikiran baru dari
manusia.
Dalam hal keagamaan misalnya, manusia pun melakukan perubahan-
perubahan dari masa ke masa. Perubahan-perubahan ini biasa disebut dengan
istilah pembaharuan. Mulai dari jaman sepeninggal Rasulullah hingga
pembaharuan yang terjadi pada saat ini. Banyak dari mereka melakukan
pembaharuan dalam bidang teologis dan tidak sedikit dari pemikiran mereka
yang pada akhirnya menimbulkan pro-kontra atau bahkan menimbulkan
perpecahan dalam tubuh Islam itu sendiri. Padahal Rasulullah pernah
bersabda, “Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara.” (HR
Muslim).
Dalam hal teologis, banyak pembaharuan yang terjadi. Sebut saja
pembaharuan pemikiran Ibnu Taimiyah, Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah,
Muhammad bin Abdul Wahab, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh,Rasyid Ridha, Syukri Afandi al-Alusi al-Baghdadi, dan Abdul Qadir at-
talmisani. Di Indonesia pun muncul beberapa tokoh pembaharu, misalnya KH.
Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Ash-Asyari, Muhammad Faqih Maskumambang,
Ammar Faqih Maskumambang hingga Nurcholis Majid. Ada beberapa dari
mereka yang memiliki pemikiran hampir sama dan ada pula yang
berseberangan antara satu sama lain.
Salah satu contoh tokoh pemikiran pembaharu adalah Muhammad bin
Abdul Wahhab. Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di kota Uyainah, Nejed,
pada tahun 1115 H. Beliau telah mampu menghafal Alquran saat usianya
genap 10 tahun. Dari ayahnya, beliau belajar tentang fiqih madzhab Hambali.
Beliau juga belajar tentang hadis dan tafsir kepada beberapa guru diberbagai
negeri, terutama Madinah Munawarah. Dalam buku karangan Muhammad bin
Jamil Zainu ditulis bahwa, Muhammad bin Abdul Wahhab memahami tauhid
dari Alquran dan hadis, sehingga beliaupun khawatir terhadap fenomena di
negerinya (Nejed) dan negeri lainnya yang telah beliau kunjungi, berupa
berbagai kesyirikan, khurafat, dan kebid‟ahan serta pengagungan pada
kuburan, yang bertentangan dengan ajaran Islam yang sahih.
Penjelasan:
maaf klo panjang:)
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh tasyadestika13 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 02 Jun 21