Biodata Susi Susanti

Susi Susanti adalah peraih medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. Di Olimpiade 1992 yang digelar di Barcelona, Susi meraih medali emas setelah mengalahkan Bang Soo-Hyun. Dan Susi membuat lagu Indonesia Raya berkumandang untuk pertama kalinya di ajang tertinggi dalam olahraga Olimpiade.

Susi Susanti adalah satu-satunya pemain dalam sejarah bulutangkis wanita yang pernah memenangkan Olimpiade, Kejuaraan Dunia dan juara All England.

Berikut penjelasan prestasi Susi Susanti

• Olimpiade : Medali Emas (1992), Medali Perunggu (1996)
• Piala Dunia : Juara 1 (1989, 1993, 1994, 1996, 1997)
• Kejuaraan Dunia : Juara 1 (1992)
• All England : Juara 1 (1990, 1991, 1993,1994)
• Indonesia Open : Juara 1 (1991, 1994,1995, 1996, 1997)
• Jepang Open : Juara 1 (1992, 1994, 1995)
• Dan beberapa kejuaraan Grand Prix lain seperti Malaysia Open, Korea Open dan lain-lain.

Atas kehebatan Susi Susanti, ia didaulat untuk masuk dalam Susanti BWF Hall of Fame pada Mey 2004. Dan menerima Herbert Scheele Trophy di tahun 2002. Susi juga dianggap sebagai Ratu Bulutangkis Dunia di era 90-an.  

Karakter permainan Susi adalah mengandalkan reli panjang, didukung oleh skill dan stamina yang prima. Dengan gayanya itu, Susi mendapatkan julukan Balerina, bahkan ia pernah melakukan split pada saat bermain. Gaya ini berbeda dengan sebagian besar pemain wanita top sezamannya seperti, Bang Soo Hyun, Tang Jiuhong, Huang Hua, Ye Zhaoying, yang pada saat itu menggunakan gaya yang lebih agresif dan menyerang.

Tidak hanya berjaya di sektor individual, Susi Susanti juga menjadi tulang punggung dari tim Beregu Indonesia, baik di ajang Piala Uber maupun Piala Sudirman.

 Susi adalah tunggal putri utama Indonesia saat meraih piala Sudirman seri pertama pada tahun 1989 (gelar pertama dan satu-satunya untuk Indonesia sampai saat ini). Selain itu Susi sebagai tunggal pertama memimpin rekan-rekannya untuk meraih piala Uber sebanyak 2 kali, yaitu pada tahun 1994 dan 1996.

Susi Susanti juga menjadi duta dari etnis Tionghoa di Indonesia, walaupun sempat mendapat perlakuan diskriminasi di zaman Orde Baru dengan SKBRI namun Susi membuktikan bahwa etnis Tionghoa juga memiliki nasionalisme. Kisah Susi Susanti dibuat menjadi film yang sempat hadir di bioskop Indonesia.

 Susi saat ini menjadi Kabid Prestasi PBSI. Susi telah menikah dengan Alan Budikusuma, peraih medali emas tunggal Putra di Olimpiade 1992. Mereka berdua dijuluki pengantin Emas.

Source: https://id.quora.com/Sehebat-apa-legenda-bulu-tangkis-Susi-Susanti

Semoga membantu