Jawaban:

Surealis era sekarang, kelahiran 1952 di Polandia. Karaynya pampangan disini menjadi terasa penting ketika dia mulai menambahkan idiom khayali, cerita kisah dan angan-angan masa kecil yang ternyata sangat berpengaruh terhadap lukisannya secara visual. Bagi saya, mungkin seniman-seniman negara dunia ketiga, bahkan di Indonesia lebih banyak lagi dengan pengaruh fantasi dan mimpi 'mistis'nya kedalam kanvasnya, namun secara harafiah dari apa yang saya lihat, karya Yacek Jerka malah memberi cerita fantasi, seperti ilustrasi dari sebuah cerita dunia yang bersambung dalam setiap lukisannya. Saya tidak tahu, tetapi bagi saya, Jacek Yerka cocok sekali membuat buku cerita fantasi visual. Saya jadi teringat karya-karya Frank Frazetta, yang hampir semuanya berkisar tentang pejuang pria dan wanita kekar di jaman medieval yang selalu berkoordinasi dengan monster-monster, mungkin jauh juga dalam bingkai seni, tetapi secara garis besar kemiripan itu selalu tersirat.