Sabtu pagi, suasana di rumah Pak Dedi agak sibuk daripada hari biasanya. Pak Dedi dan keluarganya akanberkunjung ke rumah kerabatnya yang ada di sebuah desa di Tabanan. Pak Dedi
sibuk memanaskan mobil,
sedangkan istrinya sibuk membuat
makanan dan mempersiapkan oleh-oleh untuk kerabatnya. Di saat Pak
Dedi dan istrinya sibuk dengan urusan masing-masing, anak tunggal mereka justru masih di kamar.
Teringat anaknya yang belum kelihatan batang hidungnya, Pak Dedi pun meninggalkan sementara mobilnya
dan menuju ke dapur yang tak jauh dari garasi mobil.
"Ma.. Dio sudah bangun belum?" Pak Dedi bertanya pada istrinya.
"Aduh, Mama tidak tahu. Coba Papa lihat ke kamarnya, soalnya ini Mama masih sibuk di dapur."
Pak Dedi pun meninggalkan dapur dan menuju kamar Dio. Ternyata kamarnya masih terkunci.
"Dio...! Kamu sudah bangun?" tanya Pak Dedi sambil mengetuk pintu kamar Dio.
Karena tidak ada jawaban dari dalam, Pak Dedi pun mengulangi pertanyaannya berkali-kali sambil tetap
mengetuk pintu. Namun, belum ada tanggapan dari dalam kamar. Ia pun semakin keras memanggil Dio.
Sepertinya Dio memang belum bangun dari tidurnya.
"Dio... Ayo bangun! Mau ikut ke rumah nenek tidak? Kalau kamu terlambat bangun, nanti kamu Papa tinggal
di rumah sendirian lho! Ayo bangun!"
Tak berapa lama, Dio membuka pintu kamarnya dengan wajah yang sayu. Terlihat kelopak matanya masih
belum segar karena baru saja bangun dari tidur.
"Maaf Pa, Dio bangun kesiangan. Tadi malam nonton bola sampai larut. Habis, pertandingannya seru sih...
Jadi rasanya sayang kalau ditinggal tidur."
"Ya sudah, sana cepat mandi dan beres-beres. Kita nanti berangkat pukul 07.00."
Pernyataan yang sesuai dengan isi cerita di atas adalah ....
A. Pak Dedi segera menyuruh Dio mandi setelah bangun
B. Dio segera mandi setelah dibangunkan oleh ayahnya
C. Pak Dedi memarahi Dio karena tidur terlalu malam
D. Istri Pak Dedi tidak mau membangunkan Dio karena marah​