Ranggalawe adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang terkenal karena perlawanannya terhadap kekuasaan Majapahit pada abad ke-14. Motivasi Ranggalawe untuk memberontak melawan Majapahit memiliki beberapa faktor yang berkontribusi.

1. Penindasan dan eksploitasi: Salah satu faktor yang mendorong Ranggalawe berontak adalah penindasan dan eksploitasi yang dilakukan oleh penguasa Majapahit terhadap rakyat. Pajak yang tinggi, kerja paksa, dan penindasan oleh aparat pemerintah Majapahit membuat kehidupan rakyat menderita. Ranggalawe menjadi perwakilan dari kaum petani dan rakyat jelata yang menderita di bawah kebijakan pemerintahan Majapahit.

2. Perubahan politik: Ranggalawe juga terlibat dalam perubahan politik yang terjadi pada masa itu. Pada saat itu, Majapahit mengalami pergeseran kekuasaan dan konflik internal antara kelompok bangsawan yang bersaing. Ranggalawe memanfaatkan situasi ini untuk memperjuangkan kepentingan kelompoknya dan menentang kekuasaan sentral Majapahit.

3. Kepercayaan agama dan kebudayaan: Ranggalawe juga dipengaruhi oleh faktor agama dan kebudayaan dalam memberontak. Ia diyakini memiliki pengaruh kuat dari ajaran-ajaran agama lokal, seperti kepercayaan animisme dan dinamisme. Kepercayaan ini mendorongnya untuk melawan kekuasaan luar yang dianggap mengganggu keseimbangan spiritual dan sosial dalam masyarakat setempat.

4. Pemimpin lokal: Ranggalawe juga muncul sebagai seorang pemimpin lokal yang dihormati dan diakui oleh masyarakat setempat. Ketegasan, keberanian, dan kecakapannya sebagai seorang pejuang membuatnya mendapatkan dukungan dan pengikut yang kuat dari rakyat. Hal ini memungkinkan Ranggalawe untuk memimpin perlawanan terhadap Majapahit.

Meskipun Ranggalawe dan para pemberontak lainnya tidak berhasil menggulingkan Majapahit secara keseluruhan, perlawanan mereka memiliki dampak penting dalam sejarah dan memperlihatkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan yang otoriter. Perlawanan Ranggalawe dan gerakan perlawanan lainnya memberikan dorongan bagi perubahan politik dan sosial di masa mendatang.