Jawaban:

Hutan yang lebat dapat mengurangi polusi karena memiliki kemampuan alami untuk menyerap gas-gas beracun dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Pada umumnya, hutan-hutan memiliki vegetasi yang sangat beraneka ragam, seperti pepohonan, semak-semak, dan rerumputan yang saling berinteraksi satu sama lain. Melalui fotosintesis, tanaman di hutan dapat menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan mengubahnya menjadi oksigen (O2) dan biomassa yang menyimpan karbon di tanah dan tumbuhan.

Penjelasan:

Hutan yang lebat dapat mengurangi polusi karena memiliki kemampuan alami untuk menyerap gas-gas beracun dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Pada umumnya, hutan-hutan memiliki vegetasi yang sangat beraneka ragam, seperti pepohonan, semak-semak, dan rerumputan yang saling berinteraksi satu sama lain. Melalui fotosintesis, tanaman di hutan dapat menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan mengubahnya menjadi oksigen (O2) dan biomassa yang menyimpan karbon di tanah dan tumbuhan.

Selain itu, hutan juga dapat menyerap berbagai macam polutan seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan ozon yang dapat menyebabkan polusi udara dan berdampak negatif pada kesehatan manusia. Hutan dapat menyerap polutan melalui daun-daun tanaman yang berfungsi sebagai filter udara alami. Selain itu, tanah yang ada di hutan juga dapat menyerap berbagai macam polutan dari air dan tanah sehingga menjaga kualitas air dan mencegah pencemaran tanah.

Oleh karena itu, hutan yang lebat sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan menurunkan tingkat polusi. Namun, dengan semakin banyaknya aktivitas manusia yang merusak hutan seperti penebangan hutan secara liar dan perambahan hutan, maka kemampuan hutan untuk menyerap polutan juga akan semakin menurun. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kelestarian hutan agar dapat memanfaatkan manfaatnya bagi lingkungan dan manusia.