4 contoh organisasi gerakan nasional yang dibentuk selama penjajahan Belanda

Berikut ini adalah pertanyaan dari ds21archiekenzie9 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

4 contoh organisasi gerakan nasional yang dibentuk selama penjajahan Belanda

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Pertanyaan :

4 contoh organisasi gerakan nasional yang dibentuk selama penjajahan Belanda

Jawaban :

  • Budi Utomo.
  • Sarekat Islam.  
  • Indische Partij.  
  • Perhimpunan Indonesia.  
  • Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV)  
  • Partai Nasional Indonesia (PNI)

Penjelasan :

Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (2012) karya SJ Rutgers, terdapat beberapa organisasi yang ada selama pergerakan nasional, di antaranya:

  • Budi Utomo

Organisasi yang diawali dr. Wahidin Soedirohoesodo yang berkeliling Jawa untuk melakukan sosialisasi pentingnya pendidikan.

Selain itu, terdapat dana pendidikan untuk yang kurang mampu. Dana tersebut disebut dengan Studie Fond.

Pada 1907, Wahidin bertemu denghan Soetomo, mahasiswa STOVIA dan membentuk organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908.

Organisasi ini merupakan organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dan beranggotakan mahasiswa STOVIA.

Berdirinya organisasi merupakan awal kebangkitan nasional atau pergerakan nasional. Sehingga ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional.

  • Sarekat Islam

Organsiasi tersebut berawal dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan Haji Samanhudi di Solo pada 1911.

Organisasi tersebut dibentuk untuk melindungi pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha non lokal dalam dagang batik.

Kemudian SDI dirubah menjadi Sarekat Islam (SI) dan diketuai oleh HOS Tjokroaminoto pada 1912.

SI kemudian menjadi besar karena semua orang boleh bergabung dalam organisasi jika beragam Islam. Namun pada 1921, SI terpecah menjadi dua kubu yaitu SI Putih dan SI Merah.

SI Putih berpusat di Yogyakarta dan SI Merah berpusat di Semarang.

  • Indische Partij

Didirkan di Bandung pada 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr EFE Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), RM Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), serta dr Tjipto Mangoenkoesoemo.

Indische Partij bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera. Selain itu juga mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.

Organisasi tersebut mengkritik pemerintah kolonial Belanda. Kritikan ditulis oleh RM Suwardi yang berjudul Als ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda).

Sehingga pada 4 Mei 1913, organisasi tersebut dianggap partai terlarang dan ketiga tokoh tersebut diasingkan ke Belanda.

  • Perhimpunan Indonesia

Organisasi yang didirkan Belanda pada 1908 yang awalnya diberi nama Indische Vereeniging oleh Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto.

Kemudian 1925 dirubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Istilah Indonesia digunakan untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan negara serta menggantikan kata Hindia Belanda.

Tokoh yang tergabung adalah Mohammad Hatta, Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.

Perhimpunan Indonesia berjuang dengan kekuatan sendiri dan tidak meminta kepada pemerintah kolonial Belanda.

Organisasi ini memiliki majalah dengan nama Hindia Poetra dan menjadi Indonesia Merdeka.

  • Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV)

Didirikan pada 9 Mei 1914 oleh Henk Sneevliet, anggota Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda dan rekannya di Surabaya.

Organisasi ini menganut paham Marxisme dan berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia pada 23 Mei 1920.

Pada Desember 1920 berubah nama lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI diketuai oleh Semaun. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melancarkan pemberontakan di Jawa dan Sumatera yang kemudian dikalahkan oleh kolonial Belanda.

  • Partai Nasional Indonesia (PNI)

PNI merupakan perkumpulan yang dibentuk Soekarno pada tanggal 4 Juli 1927. PNI bergerak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.

Setelah Kongres tahun 1928 di Surabaya, anggotanya semakin meningkat sehingga mengkhawatirkan pemerintah kolonial.

Akhirnya pada 29 Desember 1929 empat tokoh PNI, yaitu Soekarno, Gatot Mangkoeprodjo, Maskoen, dan Soepriadinata ditangkap dan dihukum oleh Pengadilan Bandung.

Soekarno kemudian menyampaikan pembelaan dengan Indonesia Menggugat.

Sekian jawaban dari saya, semoga membantu buat semuanya ^_^

Terima kasih & sampai jumpa kembali :D

#AyoBelajar

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh SpongebobMolang dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 01 Aug 21