jawaban:

tes daya tahan jantung dan paru - paru dapat dilakukan dengan olahraga , saat olahraga jantung dan paru - paru akan extra memompa udara, pada saat itulah akan dihitung seberapa kuat jantung dan paru - paru mampu bertahan

1) Lari cepat = jogging,shuttle run,lari bolak - balik,bleep test

Lari dengan cepat sambil dihitung waktunya dengan stopwatch. Lari secepat dan sebanyak mungkin hingga merasa letih , hasilnya akan dihitung dan dievaluasi seberapa baik jantung dan paru memompa udara. Test ini merupakan tes paling umum dan mudah.

2) Push up

Push up dilakukan mendorong tubuh tengkurap , ini melatih daya tahan seberapa kuat paru - paru dan jantung menahan udara saat push up . Normalnya seseorang bisa push up 40 - 50 dalam semenit

3) Sit up

Sit up menarik tubuh yang telentang . Ini melatih daya tahan paru - paru dan jantung yang ditarik tubuh saat telentang . Umumnya seseorang bisa 50 - 60 sit up dalam semenit .

TES MESIN

Tes daya tahan jantung dan paru - paru dengan mesin biasanya digunakan lansia yang sudah renta olahraga , tes ini sama tujuannya dengan tes olahraga , tes ini digunakan oleh orang sakit dan mengetahui jenis penyakit pada jantung dan paru - paru , bedanya ini dengan mesin.

1) Spirometry

Tes ini dilakukan dengan mesin , ada penutup mulut dan alat udara pada hitung , orang akan diminta bernafas seperti biasa dan hasilnya akan dievaluasi seberapa baik kualitas jumlah udara pada jantung dan paru - paru

2) Tes plethysmography

Tes ini dilakukan dalam ruangan khusus dan diberikan tekanan udara pada ruangan tersebut, udara diberikan tekanan semakin tinggi dan diberi evaluasi untuk menghitung volume jantung dan paru - paru

3) Tes difusi

Tes ini diberi masker difusi paru , orang diminta memakai masker difusi paru dan diminta menghirup jenis udara seperti ,

Oksigen

Helium

Karbon dioksida

dalam sekali bernafas, tarik , dan keluar, hasilnya akan dievaluasi dan menjadi acuan seberapa baik pernafasan pada jantung dan paru - paru orang tersebut