Berikut ini adalah pertanyaan dari agusanim08 pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
MOHON BANTUANNYA1. Berikan contoh penerapan filsafat eksistensialisme dalam kehidupan sehari-hari?
2. Jelaskan konsep pemikiran filsafat eksistensialisme menurut soren kierkegaard dan jean paul sartre serta bagaimana implikasinya dalam kehidupan beragama?
3. Bagaimana bentuk penerapan filsafat pragmatisme dalam bidang hukum?
2. Jelaskan konsep pemikiran filsafat eksistensialisme menurut soren kierkegaard dan jean paul sartre serta bagaimana implikasinya dalam kehidupan beragama?
3. Bagaimana bentuk penerapan filsafat pragmatisme dalam bidang hukum?
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
jawaban
- Percaya dengan makluk halus
- Eksistensialisme merupakan gerakan filosofis yang menganut paham bahwa tiap orang harus menciptakan makna di alam semesta yang tak jelas, kacau, dan tampak hampa ini. Eksistensialisme berasal dari kata "eksistensi" dengan akar kata eks "keluar" dansistensi "berdiri", menempatkan (diturunkan dari kata kerja sisto). Oleh karena itu, kata "eksistensi" diartikan: manusia berdiri sebagai diri sendiri dengan keluar dari dirinya. Manusia sadar bahwa dirinya ada. Yang dianggap sebagai pelopor atau bapak eksistensialisme adalah Soren Aabye Kierkegaard (1813—1855). Namun juga tidak dapat diingkari adanya pengaruh filsafat lain terhadap eksistensialisme, yaitu fenomenologi dari Friedrich Wilhelm Nietzsche (1844—1900), Edmund Husserl (1859—1941), Nicolas Alexandrovitch Berdyaev (1874—1948), Karl Jaspers (1883—1969), Jean-Paul Sartre (1905--1980), danmetafisika modern.
- Pada dasarnya penerapan filsafat pragmatisme dalam pembelajaran adalah berusaha untuk lebih menekankan kepada metoda dan pendirian daripada kepada dokstrin filsafat yang sistematis yaitu metoda penyelidikan eksperimen yang dipakai dalam segala bidang pengalaman manusia. Salah satunya dibidang pendidikan.
- Filsafat pragmatisme dalam pendidikan ini bersikap kritis terhadap sistem – sistem filsafat sebelumnya. Seperti bentuk – bentuk aliran materialisme, idealisme dan realisme. Pada filsafat pragmatisme dalam pendidikan harus mengajarkan seseorang tentang bagaimana berfikir dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi didalam masyarakat.
- DEFINISI DAN KONSEP FILSAFAT PRAGMATISME.
- Pragmatisme adalah suatu sikap metode dan filsafat yang memakai akibat – akibat praktis dari pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran kebenaran. Termasuk dalam bidang pendidikan. Ada beberapa definisi tentang filsafat pragmatisme, menurut para ahli salah satunya adalah menurut William James yang mendefinisikan filsafat pragmatisme sebagai sikap memandang jauh terhadap benda – benda pertama, prisip – prinsip dan kategori – kategori yang dianggap sangat penting, serta melihat ke depan kepada benda – benda yang terakhir, buah akibat dan fakta – fakta.
- Dan menurut Charles Sandre Peirce menyatakan bahwa sesuatu dikatakan berpengaruh bila memang memuat hasil yang praktis. Pada kesempatan yang lain, ia juga mnyatakan bahwa pragmatisme sebenarnya bukan suatu filsafat, bukan metafisika, dan bukan teori kebenaran, melainkan suatu teknik untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah. Kesimpulan dari kedua pernyataan itu adalah bahwa filsafat pragmatisme tidak hanya sekedar ilmu yang bersifat teori dan dipelajari hanya untuk berfilsafat serta mencari kebenaran belaka, juga bukan metafisika karena tidak pernah memikirkan hakikat dibalik realitas, tetapi konsep pragmatisme lebih cenderung pada tataran ilmu praktis untuk membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi manusia.
- Filsafat pragmatisme di dalam pembelajaran lebih menekankan kapada metoda dan pendirian dari pada kepada doktrin filsafat yang sistematis, yaitu metoda penyelidikan eksperimental yang biasanya dipakai dalam segala bidang pengalaman.
- Ada beberapa konsep dalam filsafat pragmatisme dan salah satunya adalah Konsep Realitas yang merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Dalam filsafat pragmatisme manusia dipandang sebagai makhluk fisik sebagai hasil/evolusi biologis, sosial dan psikologis karena manusia dalam keadaan yang terus berkembang.
- Dari konsep ini, penerapan filsafat pragmatisme dalam pembelajaran mempunyai tujuan, salah satunya untuk mengajarkan kepada para siswa agar mereka dapat memahami kondisi disekitarnya/dilingkungannya dan dari situlah siswa diharap dapat memahami, mengerti dan dapat menyaring mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri mereka dari pengaruh lingkungan sekitarnya.
Penjelasan:
semoga bermanfaat jadikan jawaban terbaik ya
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh romaisaputri dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 14 Mar 22