carilah 5 contoh konflik sosial yang terjadi di indonesia dan

Berikut ini adalah pertanyaan dari malkistkelapa540 pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Carilah 5 contoh konflik sosial yang terjadi di indonesia dan tentukan bentuk konfliknya​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Konflik sosial berdasarkan posisi pelaku

Berdasarkan posisi pelaku, konflik sosial bisa dibedakan jadi 2 macam. Keduanya: konflik vertikal dan konflik horizontal.

Konflik horizontal adalah konflik antarpihak yang derajat atau kedudukannya sama. Contoh konflik sosial ini adalah pertikaian dengan kekerasan antarsuku, atau tawuran antarwarga beda kampung.

Sementara konflik vertikal adalah konflik yang melibatkan pihak yang kedudukannya tidak sejajar. Contoh konflik vertikal adalah bentrok polisi dan masyarakat yang menolak digusur.

2. Konflik sosial berdasarkan sifat pelaku

Berdasarkan sifat pelaku, konflik sosial bisa dibedakan menjadi konflik terbuka dan tertutup. Kedua jenis ini berbeda dari segi penampakan konfliknya.

Untuk yang pertama, yakni konflik terbuka, adalah konflik sosial yang diketahui oleh semua orang. Jadi, konflik itu tidak hanya diketahui oleh pihak yang terlibat, tapi juga khalayak umum yang tak terkait dengannya.

Contoh konflik sosial terbuka ialah demonstrasi buruh, demonstrasi mahasiswa pada 1998, demo aktivis dan mahasiswa menolak Omnibus Law, dan sejenisnya.

Sementara konflik tertutup merupakan konflik yang diketahui oleh beberapa pihak saja, misalnya oleh pihak yang terkait saja.

Contohnya, pemberian gaji pada karyawan WNI dengan karyawan WNA di suatu perusahaan tidak sama, padahal peran keduanya dalam bekerja setara. Namun, konflik sosial ini belum muncul ke permukaan sehingga tidak diketahui oleh siapapun di luar perusahaan.

3. Konflik sosial berdasarkan waktu

Berdasarkan kategori waktu, konflik sosial dibedakan menjadi konflik sesaat (spontan) dan konflik berkelanjutan.

Konflik sesaat dapat terjadi dalam waktu singkat atau sesaat saja karena adanya kesalahpahaman antara pihak yang berkonflik. Contohnya: bentrok antarwarga karena masalah salah paham.

Sedangkan konflik berkelanjutan terjadi dalam waktu yang lama dan sulit untuk diselesaikan. Hal ini bisa dilihat contohnya pada konflik antarsuku yang berkepanjangan.

4. Konflik sosial berdasarkan tujuan organisasi

Jika dilihat berdarkan tujuan organisasi, macam-macam konflik sosial bisa dipilah menjadi konflik fungsional dan disfungsional.

Konflik fungsional merupakan konflik yang mendukung tercapainya tujuan organisasi dan bersifat konstruktif. Contohnya, persaingan antara organisasi pramuka dan OSIS di sebuah sekolah yang lantas mendorong masing-masing kelompok berlomba dalam meraih prestasi.

Adapun konflik disfungsional adalah konflik yang menghambat tercapainya tujuan suatu organisasi dan bersifat destruktif (merusak). Contohnya adalah konflik perebutan posisi ketua satu organisasi yang berujung pada perpecahan pengurus, bahkan mungkin sampai memicu bentrok kekerasan.

5. Konflik sosial berdasarkan pengendaliannya

Apabila ditelisik berdasarkan pengendaliannya, konflik sosial dapat dikategorikan jenisnya menjadi 4, yakni konflik terkendali, konflik tidak terkendali, konflik sistematis, dan konflik nonsistematis.

Pertama, konflik terkendali terjadi saat pihak-pihak yang terlibat dapat mengendalikannya dengan baik, sehingga perselisihan tidak menyebar dan membesar dengan cepat.

Contohnya, konflik antara karyawan dengan perusahaan mengenai nilai gaji. Kemudian konflik itu ditengahi oleh Dinas Tenaga Kerja melalui proses mediasi, dan akhirnya terjadi kesepakatan.

Penjelasan:

maaf jika jawabannya salah...jika jawabannya benar jangan lupa berikan yang terbaik ya-!!

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sheniapsarivania08 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 15 May 22