Berikut ini adalah pertanyaan dari kenziezevallodavindr pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Dasar
tolong bantu jawab
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Jika dilihat dari maksud kata/kalimat yang ditorehkan nampak bahwa telah terjadi “persaingan” antar genk dalam mencorat-coret dimanapun lokasinya. Disamping hal demikian menunjukkan bahwa kelompok mereka masih eksis sehingga aktualitas diri ditampilkan melalui aksi vandalisme, tanpa memperdulikan lingkungan dimana coretan itu dilakukan.
Sebab lain yang mungkin perlu dicermati adalah tak tertampungnya jiwa seni, atau tiadanya wadah/tempat untuk menyalurkan seni jalanan sehingga para vandalis secara sembarangan memanfaatkan media luar ruang termasuk fasilitas umum menjadi sasaran untuk melampiaskan ekspresinya.
Sudah tentu apabila masalah ini tidak mendapat sorotan atau tidak mendapat penanganan oleh pihak yang berkompeten – bukan tidak mungkin hanya menambah “sampah visual” ditemui dimana-mana yang sekaligus akan merusak keindahan dan kenyamanan lingkungan.
Kedepannya perlu segera dicari solusi, diantaranya betapa mendesaknya dilakukan penyuluhan atau sosialisasi tentang arti penting ketertiban, keindahan, dalam kaitannya dengan lingkungan hidup dan kebersihan, keindahan dan kenyamanan ruang publik maupun lingkungan fasilitas umum.
Penyuluhan dan sosialisasi dengan target/sasaran pelaku vandalisme terutama anak-anak muda remaja, baik di lingkungan sekolah maupun warga masyarakat umum mulai tingkat RT, RW, hingga kelurahan di setiap lokasi rawan perbuatan corat-coret.
Agen-agen perubahan seperti tokoh formal (guru sekolah, pajabat daerah yang berkompeten), juga tokoh nonformal di masing-masing daerah/lokasi (Ketua RT/RW, tokoh masyarakat/tokoh yang dituakan) bisa dilibatkan untuk bersama-sama melakukan pemahaman kepada anak muda yang cenderung suka melakukan vandalisme.
Ada baiknya pula, dan apabila memungkinkan di suatu daerah disediakan tempat khusus untuk melakukan corat-coret dalam artian sebagai wadah anak muda menyalurkan aspirasi maupun ekspresi dalam bentuk seni grafis, seni lukis. Syukur pula dilombakan sehingga kemungkinan bakat terpendam yang dimiliki terakomodasikan dalam wadah yang proporsional.
Langkah-langkah untuk mencari solusi melalui berbagai pendekatan layak dilakukan. Hal ini penting karena masalah ketertiban umum sangat diperlukan terutama terkait lingkungan bersih, sehat, indah dan nyaman seiring dengan perkembangan wilayah menuju masa depan yang lebih baik.
Kecuali apabila semua upaya atau pendekatan persuasif dalam rangka mengikis vandalisme ini sudah tidak mempan lagi – maka pendekatan melalui jalur yuridis formal yaitu langkah berupa pendekatan secara hukum perlu diberlakukan.
Banyak regulasi yang bisa diterapkan terkait vandalisme, terutama peraturan daerah (Perda) atau peraturan bupati/walikota menyangkut ketertiban, perijinan, kebersihan, lingkungan hidup, perusakan fasilitas umum dan lain sejenisnya
2. Kehidupan masyarakat sejatinya selalu mengalami perubahan seiring berkembangnya zaman. Dalam proses perubahan tersebut, terkadang muncul kondisi yang tidak diharapkan atau tidak seharusnya terjadi. Kondisi yang tidak diharapkan tersebut lama kelamaan menjadi polemik dan membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Kondisi inilah yang disebut sebagai masalah sosial. Dilansir dari buku Sosiologi Suatu Pengantar (2006) karya Soerjono Soekanto, masalah sosial merupakan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersifat sosial dan berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah sosial timbul akibat perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realitas yang ada. Sumber utama masalah sosial biasanya berupa proses-proses sosial serta gejala-gejala sosial dalam masyarakat. Ketika proses sosial dan gejala sosial memberikan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, maka proses sosial dan gejala sosial tersebut dapat berubah menjadi masalah sosial.
Dalam buku Pengantar Sosiologi (2011) karya Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, dijelaskan bahwa faktor penyebab kemunculan masalah sosial dibedakan menjadi empat kategori, yaitu: Faktor ekonomi Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena terjadi ketimpangan pendapatan, ketidakmerataan pembangunan, dan ketidaksamaan dalam hak akses. Contoh masalah sosial yang muncul akibat faktor ekonomi adalah pengangguran, kriminalitas, dan kemiskinan. Faktor budaya Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena ketidaksesuaian antara nilai, norma, dan perilaku masyarakat. Contoh masalah sosial yang muncul akibat faktor budaya adalah westernisasi, kenakalan remaja, tawuran, geng motor, dan sebagainya. Baca juga: Teori Perubahan Sosial: Jenis-Jenis dan Contohnya Faktor biologis Masalah sosial karena faktor biologis biasanya berhubungan dengan kondisi fisik manusia. Misalnya muncul penyakit menular, gizi buruk, dan lain-lain. Faktor psikologis Masalah sosial karena faktor psikologis biasanya berhubungan dengan gangguan psikologis yang dialami suatu masyarakat. Misalnya gangguan jiwa, depresi, dan sebagainya.
Penjelasan:
Semoga membantu dan jadikan jawaban terbaik ya pliss.
maaf kalo salah.
Semangat.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh justinharsono dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 04 May 22