Resiko yang dihadapi:

1. Tidak menempuh pendidikan: beresiko tidak dapat mendapat pekerjaan yang layak.

2. Malas belajar: beresiko tidak mendapat nilai yang baik atau bahkan terancam tinggal kelas atau tidak dapat lulus.

3.  Tidak beribadah: beresiko terjerumus dalam perbuatan-perbuatan maksiat.

4. Terlalu banyak bermain: jika terlalu banyak bermain fisik, maka akan mudah lelah sehingga tidak dapat belajar dengan baik. Jika terlalu banyak bermain game atau gadget, maka akan lupa waktu dan tidak melakukan apapun selain bermain.

5. Tidak patuh terhadap orang tua: bisa mengalami hal buruk, baik itu ringan maupun berat.

6. Memilih jurusan untuk kuliah: jika salah memilih jurusan karena suatu hal, misalnya karena ikut-ikutan teman, maka akan kesulitan mengikuti materi perkuliahan.

7. Tidak taat aturan lalu lintas: bisa mengalami kecelakaan, bahkan membahayakan orang lain.

8. Tidak mau bekerja: tidak akan mendapat penghasilan.

9. Tidak patuh protokol kesehatan: bisa terjangkit virus, misalnya virus covid 19.

10. Melanggar norma-norma di masyarakat: bisa dikucilkan bahkan mendapat sanksi dari masyarakat.

Penjelasan:

Prasarana untuk mendukung kesuksesan manajemen resiko: terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Prasarana lunak mengembangkan resiko: mengembangkan budaya sadar resiko agar setiap anggota organisasi sadar terhadap resiko dan mengambil keputusan tertentu dengan mempertimbangkan aspek resikonya.
2. Prasara keras: komputer, ruang perkantoran, analisis komputer, simulasi, dan sebagainya.

Manajemen risiko adalah suatu proses untuk analisis, identifikasi, evaluasi, pengendalian, dan menanggulangi resiko yang dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan. Dalam ilmu ekonomi, risiko berhubungan dengan pendekatan dan metode untuk menghadapi ketidakpastian dalam bisnis.

Materi pembahasan tentang manajemen resiko dapat disimak pada link berikut: yomemimo.com/tugas/21030049

#BelajarBersamaBrainly