Sebagai sebuah kepercayaan dan agama yang meliputi banyak negara dan budaya, Islam memiliki beragam cara dalam memahami dan menerapkan ajarannya dalam konteks masyarakat dan kebudayaan yang berbeda. Oleh karena itu, tanggapan kelompok terhadap pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada kekayaan dan sumber budaya bangsa masing-masing dan bersifat nasionalisme dapat bervariasi tergantung pada pandangan dan keyakinan mereka.

Beberapa kelompok mungkin mendukung pola pembaharuan tersebut karena menganggap bahwa pendidikan Islam harus mencerminkan identitas dan kekayaan budaya bangsa masing-masing. Dalam pandangan mereka, pendidikan Islam yang menekankan aspek-aspek kebudayaan nasional dapat meningkatkan rasa bangga terhadap kebudayaan sendiri dan memperkuat solidaritas umat Islam di negara tersebut. Mereka juga dapat menganggap bahwa pendekatan ini dapat memperkaya pemahaman mereka tentang Islam dan mempromosikan harmoni antara Islam dan kebudayaan nasional.

Namun, kelompok lain mungkin menolak pendekatan tersebut karena menganggap bahwa Islam tidak boleh terikat pada kebudayaan nasional tertentu dan bahwa pendidikan Islam seharusnya lebih bersifat universal. Dalam pandangan mereka, fokus pada kebudayaan nasional dapat membatasi pemahaman dan aplikasi ajaran Islam secara luas dan memperkuat kesalahpahaman dan diskriminasi terhadap kelompok non-Muslim di negara tersebut. Mereka mungkin menganggap bahwa pendidikan Islam yang lebih universal dan inklusif dapat memperkuat hubungan antarumat beragama dan mempromosikan persatuan dan kesetaraan di dalam masyarakat.

Kesimpulannya, tanggapan kelompok terhadap pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada kekayaan dan sumber budaya bangsa masing-masing dan bersifat nasionalisme dapat bervariasi tergantung pada pandangan dan keyakinan mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa pendidikan Islam seharusnya tidak membatasi atau mengekang pemahaman yang lebih luas dan inklusif tentang agama tersebut dan tidak menyebabkan diskriminasi atau perpecahan dalam masyarakat