Jawaban:

Laporan pengamatan petani di Jawa Timur ini didasarkan pada wawancara dan observasi yang dilakukan pada tanggal 15 Januari 2023 di Desa Tambakrejo, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Kondisi cuaca: Petani mengeluhkan kondisi cuaca yang tidak stabil selama musim tanam. Curah hujan yang tidak teratur dan intensitas panas yang tinggi menyebabkan kerusakan pada tanaman.

Varietas tanaman: Petani mayoritas menggunakan varietas tanaman unggul yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Pertanian (Balitbangtan) untuk meningkatkan hasil panen. Namun, masih ada beberapa petani yang masih menggunakan varietas lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Pestisida: Petani mengeluhkan kenaikan harga pestisida yang cukup tinggi dan ketersediaannya yang terbatas. Beberapa petani mengaku sulit mendapatkan pestisida yang sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam.

Harga pasar: Petani mengeluhkan harga pasar yang rendah dan tidak stabil. Harga pasar yang tidak menguntungkan menyebabkan petani kesulitan untuk menutup biaya produksi.

Pendidikan: Petani mengeluhkan kurangnya pendidikan tentang teknologi pertanian yang diterima. Beberapa petani mengaku kurang tahu tentang teknologi pertanian yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil panen.

Kesimpulan: Petani di Desa Tambakrejo, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah cuaca yang tidak stabil, kenaikan harga pestisida dan harga pasar yang rendah. Petani juga mengeluhkan kurangnya pendidikan tentang teknologi pertanian yang diterima. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan dukungan pemerintah dan instansi terkait dalam memberikan akses pendidikan dan teknologi pertanian yang sesuai, serta dukungan dalam meningkatkan harga pasar yang adil bagi petani. Selain itu, dapat juga diterapkan cara-cara alternatif seperti pengelolaan pertanian organik, yang dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan nilai jual tanaman.