Jawaban:

Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi (redoks) adalah dua jenis reaksi kimia yang terjadi bersamaan. Dalam konteks pelepasan dan penerimaan elektron, reaksi reduksi melibatkan penerimaan elektron, sementara reaksi oksidasi melibatkan pelepasan elektron.

Reaksi reduksi terjadi ketika suatu zat menerima elektron. Ketika suatu zat menerima elektron, jumlah muatan negatif dalam zat tersebut meningkat. Dalam reaksi reduksi, zat yang menerima elektron disebut sebagai agen reduktor karena ia memfasilitasi reduksi atau pengurangan muatan positif.

Contoh reaksi reduksi adalah:

2H⁺ + 2e⁻ → H₂

Dalam reaksi di atas, ion hidrogen (H⁺) menerima dua elektron (2e⁻) dan berubah menjadi molekul hidrogen (H₂). Dalam hal ini, ion hidrogen bertindak sebagai agen reduktor karena menerima elektron dan mengalami reduksi.

Sementara itu, reaksi oksidasi terjadi ketika suatu zat melepaskan elektron. Ketika suatu zat melepaskan elektron, jumlah muatan positif dalam zat tersebut meningkat. Dalam reaksi oksidasi, zat yang melepaskan elektron disebut sebagai agen oksidator karena ia memfasilitasi oksidasi atau peningkatan muatan positif.

Contoh reaksi oksidasi adalah:

Cu → Cu²⁺ + 2e⁻

Dalam reaksi di atas, atom tembaga (Cu) kehilangan dua elektron (2e⁻) dan berubah menjadi ion tembaga positif (Cu²⁺). Dalam hal ini, atom tembaga bertindak sebagai agen oksidator karena melepaskan elektron dan mengalami oksidasi.

Secara umum, reaksi reduksi dan reaksi oksidasi terjadi bersamaan dalam suatu sistem dan disebut sebagai reaksi redoks. Dalam reaksi redoks, agen reduktor mentransfer elektron ke agen oksidator. Dengan demikian, elektron yang dilepaskan oleh agen oksidator dalam reaksi oksidasi diterima oleh agen reduktor dalam reaksi reduksi.