1. Persaingan industri kecantikan di Indonesia semakin ketat. PT. Pesona

Berikut ini adalah pertanyaan dari unknown pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Persaingan industri kecantikan di Indonesia semakin ketat. PT. Pesona Putri Kosmetik, sebagaiperusahaan kosmetik yang baru berusia 3 tahun, terus menerapkan strategi yang jitu dalam komunikasi
pemasaran untuk menjangkau pasar remaja perempuan di Indonesia. Dengan strategi komunikasi
pemasaran tersebut, produk yang diluncurkan PT. Pesona Putri Kosmetik dapat mudah diterima oleh
pasar, bahkan saat ini penjualannya terus meningkat.
Komunikasi pemasaran pada dasarnya memiliki empat fungsi yang berkaitan dengan promosi dan
penawaran organisasi. Berdasarkan hal tersebut, analisislah fungsi komunikasi pemasaran yang
tercermin dalam ilustrasi di atas!
2. Elaboration Likelihood Model merupakan model yang sering digunakan dalam komunikasi pemasaran.
Model tersebut dapat kita gunakan untuk memahami cara konsumen memproses pesan-pesan
persuasif, misalnya pesan iklan atau pesan yang disampaikan seorang sales dalam penjualan langsung.
Berdasarkan hal tersebut,
a. Jelaskan asumsi dasar Elaboration Likelihood Model !
b. Jelaskan dua bentuk rute pemrosesan pesan persuasi menurut Elaboration Likelihood Model,
kemudian berikan contoh kasus pada masing-masing rute tersebut

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Berikut jawaban kedua soal di atas terkait persaingan di industri kecantikan:

(1) Fungsi komunikasi pemasaran yang tercermin dalam ilustrasi di atas adalah fungsi persuasi. Perusahaan kosmetik tersebut menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang jitu untuk meyakinkan pasar remaja perempuan bahwa produknya merupakan produk yang tepat dan layak untuk digunakan. Dalam fungsi persuasi, tujuan utama adalah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku audiens dengan memberikan informasi atau pesan yang meyakinkan dan mempengaruhi audiens.

(2) Berikut jawaban untuk asumsi dasar Elaboration Likelihood Model:

  • a. Asumsi dasar Elaboration Likelihood Model adalah konsumen memiliki dua rute pemrosesan informasi, yaitu rute pemrosesan persuasi sentral dan rute pemrosesan persuasi periferal. Kedua rute pemrosesan ini memiliki perbedaan dalam tingkat kekritisan konsumen terhadap pesan persuasif yang diterima.
  • b. Rute pemrosesan persuasi sentral terjadi ketika konsumen memproses pesan persuasif dengan memperhatikan secara seksama dan kritis informasi yang disampaikan. Contoh kasus pada rute pemrosesan persuasi sentral adalah ketika konsumen membeli produk teknologi mahal seperti laptop atau smartphone dengan mempertimbangkan fitur dan kinerja produk secara detail.

Pembahasan

Rute pemrosesan persuasi periferal terjadi ketika konsumen memproses pesan persuasif secara dangkal dan hanya memperhatikan faktor-faktor periferal yang terkait, seperti popularitas merek, harga, atau penampilan iklan. Contoh kasus pada rute pemrosesan persuasi periferal adalah ketika konsumen membeli produk fashion hanya karena mereknya terkenal atau karena iklannya menarik perhatian.

Kesimpulannya yang bisa kita tarik adalah bahwa Elaboration Likelihood Model mengasumsikan bahwa konsumen memiliki 2 rute pemrosesan informasi yang berbeda dalam memproses pesan persuasif, yaitu:

  1. Rute pemrosesan persuasi sentral
  2. Rute pemrosesan persuasi periferal

Konsumen yang menggunakan rute pemrosesan persuasi sentral cenderung lebih kritis dalam memproses informasi yang diterima, sedangkan konsumen yang menggunakan rute pemrosesan persuasi periferal cenderung lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor periferal seperti merek dan penampilan iklan.

Pelajari Lebih Lanjut

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ11

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh varlord dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 28 Jul 23