Penjelasan:

Kebijakan strategis penggunaan kekuatan pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman atau gangguan terhadap keamanan nasional (jawaban A).

Dalam konteks ini, kemajuan teknologi dan informasi telah mengubah pola dan bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara. Ancaman yang semula bersifat konvensional, seperti serangan militer dari negara lain, telah berkembang menjadi multidimensional, mencakup ancaman fisik dan nonfisik. Ancaman dapat berasal dari luar negeri, seperti serangan militer, cyber attack, atau perang informasi, serta dari dalam negeri, seperti separatisme atau terorisme.

Dalam menghadapi ancaman tersebut, kebijakan strategis pertahanan bertujuan untuk melindungi keamanan nasional dari segala bentuk ancaman dan gangguan. Hal ini melibatkan perencanaan dan penyiapan kekuatan pertahanan yang kuat, termasuk dalam hal persenjataan dan kekuatan militer, serta upaya untuk meningkatkan kapabilitas dan daya tanggap dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang.

Dengan demikian, penting bagi negara untuk memiliki kebijakan pertahanan yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi dan informasi, serta mampu menghadapi tantangan multidimensional yang muncul baik dari luar maupun dari dalam negeri.