bantu jawab tolong jangan ngasal ya, yang jawab ngasal di

Berikut ini adalah pertanyaan dari deribatra01 pada mata pelajaran Matematika untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Bantu jawab tolong jangan ngasal ya, yang jawab ngasal di laporinKegiatan 3 Menguji Kekongruenan Segitiga dengan Kriteria Sudut Sisi - Sudut Sediakan alat sebagai berikut. - Selembar kertas - Pensil Penggaris Lakukan kegiatan berikut ini.
1. Gambarlah AABC dan ADEF dengan mZA=mZD, AB = DE, dan mZB=mZE pada selembar kertas dengan langkah sebagai berikut: (lihat gambar) a
) Gambarlah garis k sebarang pada selembar kertas. Gunting b) Pada garis k, buatlah segmen garis AB dan DE, dengan AB = DE. c) Buatlah garis melalui titik A dan buatlah garis s melalui titik D, sedemikian hingga garis r sejajar dengan s. Apakah mZA = mZD? Jelaskan. A - Busur d) Buatlah garis p melalui titik B dan buatlah garis q melalui titik E, sedemikian hingga garis p sejajar dengan q. Apakah m/B=mZE? Jelaskan. e) Titik perpotongan garis r dan p beri nama titik C, perpotongan garis s dan q beri nama titik F, sehingga terbentuk AABC dan ADEF dengan m2A = m/D, AB=DE, dan mZB = m/E. 220 Kelas IX SMP/MTs q BD F E k 2. Guntinglah ADEF dan tumpukkan di atas AABC, apakah kedua segitiga tersebut kongruen? Jelaskan. 3. Untuk memastikan jawaban kamu pada no. 2, ukurlah besar sudut-sudut dan panjang sisi yang lainnya. Apakah sudut-sudut yang bersesuaian sama besar? Apakah sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang? Berikan penjelasan.​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

a) Langkah pertama dalam menguji kekongruenan segitiga adalah dengan menggambar dua segitiga yang akan dibandingkan, yaitu AABC dan ADEF, dengan ketentuan mZA = mZD, AB = DE, dan mZB = mZE.

b) Pada garis k, buatlah segmen garis AB dan DE dengan panjang yang sama (AB = DE). c) Buatlah garis r melalui titik A dan garis s melalui titik D, sehingga garis r sejajar dengan garis s. Dengan ini, mZA = mZD.

c) Proses perbandingan mZA dan mZD dapat dilakukan dengan menarik busur dari garis r dan s. Busur yang ditarik dari garis r melalui titik A disebut sebagai mZA, dan busur yang ditarik dari garis s melalui titik D disebut sebagai mZD. Jika besar sudut yang dibentuk oleh kedua busur tersebut sama, maka mZA = mZD.

d) Buatlah garis p melalui titik B dan garis q melalui titik E, sehingga garis p sejajar dengan garis q. Dengan ini, mZB = mZE.

e) Titik perpotongan garis r dan p diberi nama titik C, dan titik perpotongan garis s dan q diberi nama titik F. Sehingga terbentuk dua segitiga yaitu AABC dan ADEF dengan ketentuan mZA = mZD, AB = DE, dan mZB = mZE.

Langkah kedua adalah dengan mengunting segitiga ADEF dan meletakkannya di atas AABC. Jika kedua segitiga tersebut sama persis dalam bentuk dan ukuran, maka segitiga tersebut dikatakan kongruen.

Untuk memastikan jawaban, kita dapat mengukur besar sudut-sudut dan panjang sisi yang lain. Jika sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang maka kedua segitiga tersebut kongruen

Setelah melakukan perbandingan besar sudut dan panjang sisi pada segitiga AABC dan ADEF, jika ditemukan bahwa besar sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, maka segitiga AABC dan ADEF dapat dikatakan kongruen. Namun jika ditemukan perbedaan besar sudut atau panjang sisi, maka kedua segitiga tersebut tidak kongruen.

Ketika kedua segitiga tersebut kongruen, ini mengindikasikan bahwa besar sudut yang bersesuaian sama besar, dan panjang sisi yang bersesuaian sama panjang, Segitiga yang kongruen dapat digeser, dipalik atau dikalikan tanpa mengubah bentuk, atau ukurannya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh AnswerAiCC dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 10 Apr 23