Jawaban:

Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa Indonesia, meskipun memiliki wilayah laut yang luas, hanya mampu berkontribusi sebesar 20% pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2014, sementara negara-negara lain dengan wilayah laut yang lebih sempit dapat memberikan kontribusi yang lebih besar. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi hal tersebut:

1. Struktur Ekonomi: Kontribusi sektor kelautan terhadap PDB suatu negara sangat tergantung pada struktur ekonominya. Jika Indonesia memiliki struktur ekonomi yang lebih beragam dengan sektor-sektor lain yang memiliki kontribusi yang lebih besar, maka kontribusi sektor kelautan bisa terlihat lebih rendah.

2. Tingkat Pengembangan Infrastruktur: Kesuksesan negara-negara lain dalam menghasilkan pendapatan dari sektor kelautan dapat dipengaruhi oleh tingkat pengembangan infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi di laut. Jika Indonesia mengalami keterbatasan dalam hal infrastruktur kelautan seperti pelabuhan, dermaga, fasilitas penangkapan ikan, atau teknologi kelautan, maka potensi ekonomi kelautan mungkin tidak termanfaatkan sepenuhnya.

3. Kebijakan dan Regulasi: Kebijakan dan regulasi yang berkaitan dengan sektor kelautan juga dapat berpengaruh pada kontribusi sektor tersebut terhadap PDB. Jika Indonesia memiliki kebijakan yang kurang menguntungkan atau regulasi yang kompleks bagi pengembangan sektor kelautan, hal ini dapat membatasi potensi pertumbuhan ekonomi di sektor tersebut.

4. Pengelolaan Sumber Daya: Pengelolaan yang baik terhadap sumber daya kelautan seperti perikanan, energi terbarukan, dan tambang bawah laut dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan kontribusi sektor kelautan terhadap PDB. Jika Indonesia menghadapi masalah dalam pengelolaan yang berkelanjutan dan perlindungan terhadap sumber daya kelautan, hal ini dapat mempengaruhi potensi ekonomi kelautan negara tersebut.

5. Kapasitas Industri dan Teknologi: Kemampuan industri kelautan dan teknologi yang dimiliki suatu negara juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kontribusi sektor kelautan terhadap PDB. Jika Indonesia memiliki kapasitas industri dan teknologi yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, maka kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan dari sektor kelautan dapat terbatas.

Perlu dicatat bahwa faktor-faktor ini dapat saling berhubungan dan tidak terbatas hanya pada faktor-faktor yang disebutkan di atas. Masing-masing negara memiliki kondisi dan tantangan yang unik dalam mengembangkan potensi ekonomi kelautannya, dan hal ini dapat mempengaruhi kontribusi sektor kelautan terhadap PDB negara tersebut.