Max scheler mengelompokkan nilai menjadi empat tingkatan kecuali

Tingkatan nilai menurut Max Scheler adalah sebagai berikut:
Nilai "Kenikmatan" atau "Kesenangan" (Agreeable) dan "Ketidaknikmatan" atau Ketidaksenangan" (disagreable). ini adalah nilai tingkat terendah yaitu membicarakan tentang hal yang disukai dan tidak disukai, setiap orang akan memilih yang menyenangkan daripada yang tidak menyenangkan, atau membicarakan tentang yang dapat menyebabkan orang menjadi senang atau menderita
Nilai vitalitas atau kehidupan (Vital Feeling), nilai ini tidak dapat direduksi atau dikembalikan kepada tingkatan yang lebih rendah ataupun tinggi, keadaan nilai ini adalah berisi tentang deretan nilai-nilai yang penting dalam kehidupan seperti kesehatan, vitalitas, penyakit, lanjut usia, lemah dan mendekati kematian
Nilai spiritual atau kejiwaan (Spritual values), yaitu nilai yang memiliki sifat tidak terhantung pada seluruh lingkungan jasmani serta lingkungan alam sekitar atau fisik, nilai ini memiliki kedudukan lebih tinggi karena ketika orang pada tingkatan ini dia akan mengorbankan nilai vitalitas dan nilai sebelumnya demi nilai spiritual ini contoh tindakan preferensi nilai spiritual adalah mencintai dan membenci. didalam nilai kejiwaan terdapat nilai keindahan, nilai kebenaran, nilai pengetahuan murni
Nilai ketuhanan atau kesucian atau keprofanan, tingkatan nilai ini tidak bergantung pada perbedaan waktu dan perbedaan orang yang membawanya, yaitu mencerminkan serta mengukur pengalaman manusia akan kedekatannya serta jaraknya dengan yang dianggapnya suci, keadaan perasaan yang muncul adalah terberkati atau putus harapan.
Pembahasan
Apa itu nilai ? yaitu kualitas atau sifat yang membuat bernilai jadi tetap bernilai, apa yang bernilai yaitu suatu tindakan salah satunya.
Menurut Max scheler, Nilai itu bersifat mutlak atau absolut yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh benda, karena nilai itu sudah ada dan mendahului bendanya. Nilai tidak dapat berubah sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh perbuatan seseorang. pengetahuan seseorang terhadap nilai mungkin relatif namun bukan nilai itu sendiri yang relatif. contohnya adalah seperti warna biru dia tidak akan berubah dimanapun jika realitasnya sesuai dengan ciri-ciri warna biru akan disebut warna biru.
Hieararki nilai atau tingkatan nilai Scheler ini penting dan dapat dijadikan sebagai pertimbangan upaya meningkatkan kualitas harkat dan martabat manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.