Jawaban:

a. Keamanan yg bersifat fisik

Contoh: Pencurian komputer atau perangkat keras lainnya dari sebuah kantor.

Cara penanganannya: Instal sistem keamanan fisik seperti kunci atau sistem pengawasan, memberikan latihan keamanan kepada staf, dan melaporkan kejadian kepada pihak berwajib.

b. Keamanan yg berhubungan dgn orang

Contoh: Phishing atau penipuan melalui email yang meminta informasi pribadi.

Cara penanganannya: Memberikan edukasi dan latihan keamanan informasi kepada staf, memverifikasi sumber email sebelum memberikan informasi pribadi, dan melaporkan kejadian kepada pihak berwajib.

c. Keamanan dari data, media dan komunikasi

Contoh: Serangan malware yang mengakibatkan kerusakan data.

Cara penanganannya: Melakukan backup data secara teratur, menginstal antivirus dan firewall, dan mengupdate sistem dan perangkat lunak secara berkala.

d. Keamanan dalam operasi

Contoh: Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang membuat sistem tidak dapat digunakan.

Cara penanganannya: Menggunakan teknik seperti filtering IP, melakukan load balancing, dan melakukan monitoring sistem secara teratur.

a. Privacy/confidentiality

Contoh: Kejadian pembelian data pribadi dari situs web tanpa izin pemilik data.

Cara penanganannya: Menerapkan enkripsi data, membatasi akses data hanya untuk orang yang memiliki wewenang, dan melaporkan kejadian kepada pihak berwajib.

b. Integritas

Contoh: Modifikasi data tanpa izin pemilik data.

Cara penanganannya: Menerapkan teknik pengontrol akses seperti logging dan auditing, melakukan backup data secara teratur, dan melaporkan kejadian kepada pihak berwajib.

c. Authentication

Contoh: Penggunaan password yang lemah sehingga mudah ditebak hacker.

Cara penanganannya: Menerapkan autentikasi multi-faktor, memperbaharui password secara berkala, dan memastikan bahwa password tidak terdaftar dalam daftar password yang terkenal lemah.

d. Availability

Contoh: Serangan malware yang membuat sistem tidak dapat digunakan.

Cara penanganannya: Melakukan monitoring sistem secara teratur, mengupdate sistem dan perangkat lunak secara berkala, dan melaporkan kejadian kepada pihak berwajib.

e. Access Control: Contoh kejahatan dalam hal ini adalah peretasan sistem, dimana peretas mencoba memperoleh akses tidak sah ke sistem atau data. Penanggulangan yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan sistem autentikasi yang kuat, melakukan audit secara berkala, dan melakukan pembaruan software secara rutin.

f. Non-Repudiation: Contoh kejahatan dalam hal ini adalah pemalsuan elektronik, dimana seseorang mencoba untuk memalsukan atau memodifikasi dokumen elektronik tanpa otorisasi. Penanggulangan yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi tanda tangan digital, melakukan audit secara berkala, dan melakukan penyimpanan data yang memadai.