Jawaban:

- Badan Informasi Geospasial (BIG) - mengumpulkan, mengolah, dan menyediakan data geospasial untuk kepentingan nasional, regional, dan internasional

- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) - mengumpulkan data cuaca, iklim, dan gempa bumi untuk analisis dan peramalan

- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) - menggunakan SIG dalam perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan, dan gedung

- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) - menggunakan SIG untuk pemetaan dan pemantauan keanekaragaman hayati, lahan gambut, dan hutan

- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) - menggunakan SIG untuk pemetaan dan pemantauan wilayah perikanan dan kelautan

- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) - menggunakan SIG untuk pemetaan dan pemantauan wilayah sumber daya energi seperti batubara dan minyak bumi

- Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) - menggunakan SIG untuk pemetaan dan pengelolaan data tanah serta perencanaan tata ruang

- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) - menggunakan SIG untuk pemantauan aktivitas gunung berapi dan mitigasi bencana geologi

- Dinas Perhubungan (Dishub) - menggunakan SIG untuk perencanaan dan pemantauan infrastruktur transportasi seperti jalan raya dan angkutan umum

- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) - menggunakan SIG untuk pemetaan dan pengelolaan data kependudukan seperti penduduk, keluarga, dan wilayah administrasi

Fungsi utama dari penggunaan sistem informasi geografis di lembaga-lembaga tersebut adalah untuk memudahkan pengambilan keputusan berdasarkan data spasial yang akurat dan terintegrasi dengan baik. Selain itu, SIG juga dapat membantu dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam, pengendalian bencana, dan penyediaan layanan publik yang lebih baik.