Untuk menentukan elastisitas masing-masing barang, kita perlu menggunakan rumus elastisitas sebagai berikut:

Elastisitas (e) = (% perubahan jumlah diminta) / (% perubahan harga)

Untuk barang A, fungsi permintaannya adalah Qda = Pa3. Pb2 – 3 = 0, sehingga kita dapat menurunkan persamaan elastisitasnya sebagai berikut:

eA = (% ΔQda / Qda) / (% ΔPa / Pa)

= [(3Pa2.Pb2) / (Pa3.Pb2 - 3)] / [(2Pa / Pa)]

= 1.5Pb2 / (Pa2.Pb2 - 3/Pa)

Sedangkan untuk barang B, fungsi permintaannya adalah Qdb = Pa2. Pb1 = 0, sehingga elastisitasnya adalah:

eB = (% ΔQdb / Qdb) / (% ΔPb / Pb)

= [(Pa2.Pb) / (Pa2.Pb - 1)] / [(Pb / Pb)]

= Pa2 / (Pa2.Pb - 1)

Untuk menentukan hubungan antara kedua barang, kita perlu melihat elastisitas relatif dari masing-masing barang. Jika elastisitas relatif dari barang A lebih besar dari elastisitas relatif dari barang B, maka barang A dianggap lebih responsif terhadap perubahan harga daripada barang B. Sebaliknya, jika elastisitas relatif dari barang B lebih besar dari elastisitas relatif dari barang A, maka barang B dianggap lebih responsif terhadap perubahan harga daripada barang A. Jika elastisitas relatif kedua barang sama, maka kedua barang dianggap memiliki respon permintaan yang sama terhadap perubahan harga.

Untuk menghitung elastisitas relatif, kita dapat menggunakan rumus elastisitas relatif sebagai berikut:

Elastisitas relatif (er) = (eA / eB)

Jika hasilnya lebih besar dari 1, maka barang A lebih responsif terhadap perubahan harga. Jika hasilnya kurang dari 1, maka barang B lebih responsif terhadap perubahan harga. Jika hasilnya sama dengan 1, maka kedua barang memiliki respons permintaan yang sama terhadap perubahan harga.