a. Air panas digunakan untuk mencairkan wax sehingga bisa dicampur dengan pasir dan tanah. Soda kue digunakan untuk mempercepat reaksi antara asam cuka dan baking soda, sehingga menghasilkan gas karbon dioksida yang lebih banyak. Sabun cair digunakan untuk membentuk gelembung gas di dalam campuran wax, pasir, dan tanah, sehingga menghasilkan efek letusan yang lebih dramatis pada model gunung berapi.

b. Gas karbon dioksida (CO2) dihasilkan dari reaksi antara asam cuka (asam asetat) dan baking soda (natrium bikarbonat).

c. Semakin banyak gas yang dihasilkan, semakin kuat tekanan gas pada dalam model gunung berapi. Jika tekanan gas melebihi kekuatan material yang membentuk model gunung berapi, maka dapat terjadi letusan yang lebih kuat.

d. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa gunung berapi terbentuk dari tekanan gas yang dihasilkan oleh reaksi antara magma dan air, serta adanya lubang ventilasi di puncak gunung berapi yang memungkinkan gas keluar. Letusan gunung berapi dapat terjadi karena tekanan gas yang berlebihan dan kekuatan material gunung yang tidak dapat menahan tekanan tersebut. Selain itu, penggunaan bahan-bahan seperti air panas, soda kue, dan sabun cair dapat memberikan efek dramatis pada model gunung berapi yang dibuat.