Penjelasan dengan langkah-langkah:

Untuk menghitung rata-rata, median, dan modus dari data posisi tangkapan penggaris Kelas B, kita dapat mengikuti langkah-langkah yang sama seperti pada Kelas A:

1. Rata-rata

Untuk menghitung rata-rata, kita harus menjumlahkan semua data kemudian dibagi dengan jumlah data. Jadi,

rata-rata = (10,0 + 12,4 + 8,2 + 8,1 + 13,2 + 8,0 + 8,5 + 12,8 + 12,0 + 10,3 + 12,7 + 8,6 + 11,2 + 12,6 + 8,3 + 8,0 + 13,8 + 9,1 + 9,0 + 14,5 + 9,1 + 13,8 + 9,4 + 9,2 + 11,8 + 15,3 + 13,1 + 114 + 14,0 + 9,6 + 11,2) / 30

rata-rata = 178,5 / 30

rata-rata = 5,95 cm

Jadi, rata-rata posisi tangkapan penggaris Kelas B adalah 5,95 cm.

2. Median

Median adalah titik tengah dari data saat diurutkan. Kita harus mengurutkan data terlebih dahulu. Jadi,

8,0 8,0 8,1 8,2 8,3 8,5 8,6 9,0 9,1 9,1 9,2 9,4 10,0 10,3 11,2 11,2 12,0 12,4 12,6 12,7 12,8 13,1 13,2 13,8 13,8 14,0 14,5 15,3 114

Karena jumlah data ganjil, median adalah data ke-((n+1)/2), di mana n adalah jumlah data. Jadi,

median = data ke-((n+1)/2)

median = data ke-((30+1)/2)

median = data ke-15

median = 12,6 cm

Jadi, median posisi tangkapan penggaris Kelas B adalah 12,6 cm.

3. Modus

Modus adalah data yang paling sering muncul. Kita harus mencari data yang muncul secara berulang-ulang. Jadi,

Modus = Tidak ada (semua data hanya muncul satu kali)

Jadi, Kelas B tidak memiliki modus pada data posisi tangkapan penggaris.

Bandingkan dengan nilai representatif Kelas A:

Rata-rata Kelas A: 7,1 cm

Median Kelas A: 6,9 cm

Modus Kelas A: 6,5 cm

Dapat dilihat bahwa nilai rata-rata, median, dan modus Kelas B lebih rendah daripada nilai representatif Kelas A. Ini menunjukkan bahwa posisi tangkapan penggaris pada Kelas B cenderung lebih menyebar daripada Kelas A.