sifat ayam bertelur banyak (B) dominan terhadap ayam bertelur sedikit

Berikut ini adalah pertanyaan dari robia25 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

sifat ayam bertelur banyak (B) dominan terhadap ayam bertelur sedikit (b) dan sifat ayam berbadan kurus(K)dominan terhadap sifat ayam berbadan gemuk (k).persilangan ayam bertelur banyak berbadan kurus(BB,KK)dengan ayam bertelur sedikit berbadan gemuk(bb,kk)menghasilkan keturunan pada F1 ayam bertelur banyak berbadan kurus.jika F1 disilangkan antar sesamanya, akan diperoleh kerurunan sebaimana tabel

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Dari persilangan tersebut akan diperoleh keturunan F2 dengan 4 jenis fenotipe. Fenotipe nya adalah ayam bertelur banyak kurus, telur banyak gemuk. Yang lainnya ayam bertelur sedikit kurus dan bertelur sedikit gemuk.  Perbandingan fenotipe nya sesuai aturan hukum Mendel II. Dengan nilai 9 : 3 : 3 : 1.


Pembahasan  

Penurunan atau pewarisan sifat-sifat dari induk kepada keturunannya disebut dengan hereditas. Mekanisme pewarisan sifat mengikuti aturan-aturane tertentu disebut dengan pola-pola hereditas. Dalam pola-pola hereditas, terdapat istilah-istilah dalam mempelajarinya antara lain:

1. Parental (P) adalah induk yang disilangkan.  

2. Filial (F) adalah keturunan/ anakan hasil persilangan.  

3. Gamet (G) adalah sel kelamin. Dituliskan denga salah satu huruf dari genotipenya.

4. Fenotipe adalah sifat yang tampak dari luar secara morfologi, misalnya sifat merah, besar, tinggi, dan lain-lain.

5. Genotipe adalah sifat yang tidak tampak dari luar sehingga disimbolkan dengan huruf, misalnya merah disimbolkan dengan M, tinggi dengan T.

6. Dominan adalah sifat yang menang dan menutupi sifat lainnya, disimbolkan dengan huruf besar.

7. Resesif adalah sifat yang kalah dan tertutupi oleh sifat lainnya dan disimbolkan dengan huruf kecil.

8. Intermediet adalah sifat yang sama kuat dan disimbolkan dengan huruf besar kecil.

9. Homozigot adalah susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang sama. Dibedakan menjadi homozigot dominan (MM, TT) dan homozigot resesif (mm, tt).

10. Heterozigot adalah susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang beda (Mm, Tt).

11. Monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda. Misalnya bunga warna merah x bunga warna putih.

12. Dihibrid adalah persilangan dengan dua sifat beda. Misalnya bunga merah wangi x bunga putih tidak wangi.

Persilangan diatas merupakan persilagan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda.  

Induk 1 = ayam bertelur banyak, badan kurus (BBKK).

Induk 2 = ayam bertelur sedikit, badan gemuk (bbkk).

Persilangan dihibrid sesuai dengan Hukum Mendel II atau hukum asortasi (berpasangan) secara bebas adalah suatu kaidah yang menyatakan bahwa setiap alel dapat berpasangan secara bebas dengan alel lainnya yang tidak sealel pada waktu pembentukan gamet.

Diagram persilangan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Parental1 (P1)  ayam bertelur banyak, badan kurus x ayam bertelur sedkit, badan gemuk

                              BBKK                                              bbkk

Gamet (G)               BK                                                   bk

Filial 1 (F1)            BbKk (ayam bertelur banyak, badan kurus)

Parental 2 (P2) ayam telur banyak, badan kurus x ayam telur banyak, kurus

                       BbKk                                                    BbKk

Gamet (G)         BK,Bk, bK, bk                      BK,Bk, bK, bk

Filial 2 (F2)  

1 BBKK  

2 BBKk

2 BbKK  

4 BbKk  

1 BBkk  

2 Bbkk  

1 bbKK  

2 bbKk  

1 bbkk  

Hasil F2 dengan tabel/kotak Punnet dapat dilihat pada gambar dibawah.

Dapat diketahui dari hasil F2 atau keturunan kedua yaitu:

a. Perbandingan genotipe = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1

b. Perbandingan fenotipe = ayam telur banyak kurus : ayam telur banyak gemuk : ayam telur sedikit kurus : ayam telur sedikit gemuk = 9 : 3 : 3 : 1.

Pembentukan gamet pada persilangan dihibrid sesuai hukum Mendel II terjadi dengan pemisahan alel secara bebas, yaitu sebagai berikut:  

- BB berpisah menjadi B dan B, Bb berpisah menjadi B dan b, bb berpisah menjadi b dan b.

- KK berpisah menjadi K dan K, Kk berpisah menjadi K dan k, kk berpisah menjadi k dan k.

Pembentukan gamet pada persilangan dihibrid terjadi melalui penggabungan alel (berpasangan secara bebas) yaitu sebagai berikut:

- B berpasangan dengan K membentuk BK.

- B berpasangan dengan k membentuk Bk.

- b berpasangan dengan K membentuk  bK.

- b berpasangan dengan k membentuk bk.


Pelajari lebih lanjut

1. Persilangan intermediet: yomemimo.com/tugas/18193550.

2. Galur murni : yomemimo.com/tugas/1358868.

3. Persilangan monohibrid: yomemimo.com/tugas/18345388.


Detil jawaban

Kelas: 3 SMP

Mapel: Biologi

Bab: Pewarisan sifat

Kode: 9.4.6


Kata kunci: persilangan dihibrid, perbandingan genotipe, perbadingan fenotipe

Dari persilangan tersebut akan diperoleh keturunan F2 dengan 4 jenis fenotipe. Fenotipe nya adalah ayam bertelur banyak kurus, telur banyak gemuk. Yang lainnya ayam bertelur sedikit kurus dan bertelur sedikit gemuk.  Perbandingan fenotipe nya sesuai aturan hukum Mendel II. Dengan nilai 9 : 3 : 3 : 1.Pembahasan  Penurunan atau pewarisan sifat-sifat dari induk kepada keturunannya disebut dengan hereditas. Mekanisme pewarisan sifat mengikuti aturan-aturane tertentu disebut dengan pola-pola hereditas. Dalam pola-pola hereditas, terdapat istilah-istilah dalam mempelajarinya antara lain:1. Parental (P) adalah induk yang disilangkan.  2. Filial (F) adalah keturunan/ anakan hasil persilangan.  3. Gamet (G) adalah sel kelamin. Dituliskan denga salah satu huruf dari genotipenya.4. Fenotipe adalah sifat yang tampak dari luar secara morfologi, misalnya sifat merah, besar, tinggi, dan lain-lain.5. Genotipe adalah sifat yang tidak tampak dari luar sehingga disimbolkan dengan huruf, misalnya merah disimbolkan dengan M, tinggi dengan T.6. Dominan adalah sifat yang menang dan menutupi sifat lainnya, disimbolkan dengan huruf besar.7. Resesif adalah sifat yang kalah dan tertutupi oleh sifat lainnya dan disimbolkan dengan huruf kecil.8. Intermediet adalah sifat yang sama kuat dan disimbolkan dengan huruf besar kecil.9. Homozigot adalah susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang sama. Dibedakan menjadi homozigot dominan (MM, TT) dan homozigot resesif (mm, tt).10. Heterozigot adalah susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang beda (Mm, Tt).11. Monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda. Misalnya bunga warna merah x bunga warna putih.12. Dihibrid adalah persilangan dengan dua sifat beda. Misalnya bunga merah wangi x bunga putih tidak wangi.Persilangan diatas merupakan persilagan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda.  Induk 1 = ayam bertelur banyak, badan kurus (BBKK).Induk 2 = ayam bertelur sedikit, badan gemuk (bbkk).Persilangan dihibrid sesuai dengan Hukum Mendel II atau hukum asortasi (berpasangan) secara bebas adalah suatu kaidah yang menyatakan bahwa setiap alel dapat berpasangan secara bebas dengan alel lainnya yang tidak sealel pada waktu pembentukan gamet.Diagram persilangan dapat dijelaskan sebagai berikut:Parental1 (P1)  ayam bertelur banyak, badan kurus x ayam bertelur sedkit, badan gemuk                               BBKK                                              bbkkGamet (G)               BK                                                   bkFilial 1 (F1)            BbKk (ayam bertelur banyak, badan kurus)Parental 2 (P2) ayam telur banyak, badan kurus x ayam telur banyak, kurus                        BbKk                                                    BbKkGamet (G)         BK,Bk, bK, bk                      BK,Bk, bK, bkFilial 2 (F2)  1 BBKK  2 BBKk 2 BbKK  4 BbKk  1 BBkk  2 Bbkk  1 bbKK  2 bbKk  1 bbkk  Hasil F2 dengan tabel/kotak Punnet dapat dilihat pada gambar dibawah.Dapat diketahui dari hasil F2 atau keturunan kedua yaitu:a. Perbandingan genotipe = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1b. Perbandingan fenotipe = ayam telur banyak kurus : ayam telur banyak gemuk : ayam telur sedikit kurus : ayam telur sedikit gemuk = 9 : 3 : 3 : 1.Pembentukan gamet pada persilangan dihibrid sesuai hukum Mendel II terjadi dengan pemisahan alel secara bebas, yaitu sebagai berikut:  - BB berpisah menjadi B dan B, Bb berpisah menjadi B dan b, bb berpisah menjadi b dan b.- KK berpisah menjadi K dan K, Kk berpisah menjadi K dan k, kk berpisah menjadi k dan k.Pembentukan gamet pada persilangan dihibrid terjadi melalui penggabungan alel (berpasangan secara bebas) yaitu sebagai berikut:- B berpasangan dengan K membentuk BK.- B berpasangan dengan k membentuk Bk.- b berpasangan dengan K membentuk  bK.- b berpasangan dengan k membentuk bk. Pelajari lebih lanjut1. Persilangan intermediet: brainly.co.id/tugas/18193550.2. Galur murni : brainly.co.id/tugas/1358868.3. Persilangan monohibrid: brainly.co.id/tugas/18345388.Detil jawabanKelas: 3 SMPMapel: BiologiBab: Pewarisan sifatKode: 9.4.6Kata kunci: persilangan dihibrid, perbandingan genotipe, perbadingan fenotipe

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh claramatika dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 29 Jan 19