1). Dalam sebuah hadis disebutkan, bahwa orang yang mengghibah diibaratkan memakan daging bangkai. "Demi Allah, salah seorang dari kalian memakan daging bangkai ini (hingga memenuhi perutnya) lebih baik baginya daripada ia memakan daging saudaranya (yang muslim). (H.R. Bukhari)

2). Silaturahim Umum, yaitu silaturahim karena

kesatuan agama.

Silaturahim Khusus, yaitu silaturahim kepada kerabat, ibu bapak, saudara kandung, kakek nenek, paman, cucu dst.

Silaturahim dengan kerabat non muslim, dengan cara memberikan kebajikan dan bersikap ihsan.

3). Dalam kehidupan ini, kita tentunya pernah atau sering berkunjung untuk silaturahmi ke tempat saudara, kerabat, ataupun teman.

Bahkan jauhnya jarak yang ditempuh sekalipun terkadang tak mengurungkan niat kita untuk tetap dapat berjumpa bersilaturahmi dalam rangka mempererat tali persaudaraan.

Tapi sebelum jauh-jauh silaturahmi, perlu juga kita mengingat, sudahkah kita silaturahmi ke tetangga terdekat atau tetangga sekitar kita ?

Kenapa?

Ya, karena faktanya, tetangga terdekat kita lah yang paling bisa kita mintai tolong bila sekiranya pada saat-saat tertentu kita sedang membutuhkan pertolongan, tetangga terdekat kita lah sebenarnya yang paling bisa mengerti diajak untuk saling pengertian dan kompromis.

Membina tali silaturahmi untuk tetap dapat menjalin keharmonisan dan mempererat kedekatan hubungan kekerabatan diantara tetangga kita ini tetap amatlah penting.

||Jadi kalau bisa utamakan yg dekat sebelum yg jauh||

#semogamembantu...

#maafkalausalah...