Carilah artikel tentang kanker yang menyerang organ reproduksi..​

Berikut ini adalah pertanyaan dari muhammadfaisalazhar4 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Carilah artikel tentang kanker yang menyerang organ reproduksi..

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Did you know? Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita masyarakat dunia. Dalam press release WHO tahun 2018, dinyatakan bahwa satu dari lima laki-laki pernah menderita kanker setidaknya sekali dalam hidupnya. Pada perempuan, perbandingannya adalah satu dari setiap enam perempuan. National Cancer Institute (NCI) Amerika Serikat mencatat adanya lebih dari 100 jenis kanker. Nah, delapan di antaranya ternyata menyerang organ reproduksi. Ini tentunya bisa mempengaruhi perencanaan masa depanmu. Oleh karena itu, ada baiknya jika kamu mulai mengenal jenis kanker yang dapat menyerang organ reproduksi secara umum. Yuk, kita bahas!

1. Kanker payudara (breast cancer)

Dapat menyerang siapapun, namun risikonya meningkat bersama usia. Laki-laki pun bisa mengalaminya. Gejalanya berupa benjolan pada payudara. Kanker ini dapat dideteksi melalui mammogram. Semakin dini deteksinya, semakin besar kemungkinan sembuhnya.

2. Kanker serviks (cervical cancer)

Disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang menular melalui hubungan seksual dengan penderita. Tanda-tandanya berupa pendarahan di luar jadwal menstruasi, pinggul nyeri, serta nyeri saat sedang berhubungan seks. Sebagai pencegahannya, perempuan yang aktif secara seksual disarankan melakukan cervical smear test / pap smear, minimal sekali setiap 3 tahun. Selain itu, bisa juga dengan melakukan vaksinasi.

3. Kanker uterus (uterine cancer)

Merupakan kanker yang menyerang rahim. Gejalanya berupa nyeri pada bagian pinggul, nyeri saat berhubungan seks, serta menstruasi yang nggak teratur, kurang lancar, atau malah berlebihan. Biasanya terjadi pada perempuan berusia 50 tahun ke atas, meskipun bisa saja menyerang perempuan yang lebih muda. Pengecekannya dapat dilakukan dengan biopsi, yaitu pengambilan sampel sel endometrium untuk diperiksa lebih lanjut.

4. Kanker ovarium (ovarian cancer)

Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang indung telur. Kanker ini sering terjadi pada perempuan berumur 50-70 tahun, namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada perempuan yang berusia lebih muda. Gejalanya tidak selalu muncul, meski terkadang dapat menyebabkan perut kembung atau berkurangnya selera makan. Deteksinya dengan cek darah, ultrasonografi, dan MRI. Risiko terkena kanker ovarium lebih rendah bagi perempuan yang mengkonsumsi pil KB.

5. Kanker vulva (vulvar cancer)

Kanker ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan keempat jenis kanker sebelumnya. Biasanya kanker ini menyerang bibir vagina (labia). Bentuknya berupa benjolan yang menimbulkan rasa nyeri atau gatal. Seperti kanker serviks, kanker vulva juga dapat dipicu dari infeksi virus HPV.

6. Kanker prostat (prostate cancer)

Kanker prostat terjadi pada bagian prostat, yaitu kelenjar yang memproduksi cairan yang menjadi saluran transportasi serta memberi gizi bagi sperma. Kanker ini sering terjadi pada laki-laki berusia lanjut. Gejalanya jarang terlihat, hingga kanker menyebar dari prostat ke saluran kencing (uretra). Apabila ini terjadi, frekuensi buang air kecil meningkat, disertai dengan rasa nggak nyaman dan tertahannya urin. Deteksi dapat dilakukan dengan kombinasi pemeriksaan fisik, tes darah, MRI, dan biopsi.

7. Kanker testis (testicular cancer)

Merupakan kanker yang menyerang testis, yaitu organ reproduksi laki-laki yang menghasilkan hormon testosteron dan sperma. Kanker ini bisa terjadi khususnya pada laki-laki berusia 15-35 tahun. Gejalanya berupa benjolan, pembengkakan, serta rasa nyeri pada testis atau skrotum. Kanker testis dapat disembuhkan, khususnya jika cepat dideteksi dan ditangani.

8. Kanker penis (penile cancer)

Biasanya terjadi pada laki-laki berusia di atas 50 tahun. Kanker ini terjadi pada kulit penis. Gejalanya berupa rasa nyeri berkepanjangan, munculnya darah serta cairan berbau nggak sedap dari kulit luar penis, penebalan dan perubahan warna kulit penis, serta ruam-ruam merah. Risiko kanker ini lebih tinggi pada laki-laki yang pernah terinfeksi HPV / kutil alat kelamin dan laki-laki dengan penis yang tidak disunat. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan fisik, tes darah, dan biopsi.

Penjelasan:

Semoga membantu

jangan lupa jadikan jawaban terbaik yaaa, makasiiii:))))

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh anindyaa25 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 03 Dec 21