Berikut ini adalah pertanyaan dari mahmudahn50 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1 Raden Rahmat (Sunan Ampel)Nilai teladan :
Toleransi, saling menghargai, kasih sayang pada sesama.
Ketika Sunan Ampel berdakwah kepada Prabu Brawijaya.
Meskipun akhirnya tidak memeluk agama Islam, Sunan Ampel mengajarkan falsafah Moh Limo (5M).
Yang dimaksud dengan Moh Limo adalah tidak mau melakukan lima perbuatan tercela.
Saat itu beliau tetap menghargai keputusan dan terus menyebarkan dakwah islami
2 Terdapat beberapa karya seni tradisional Jawa yang sering dianggap berhubungkan dengan Sunan Giri, diantaranya adalah permainan-permainan anak seperti Jelungan, dan Cublak Suweng; serta beberapa gending (lagu instrumental Jawa) seperti Asmaradana dan Pucung.
3 Sunan Bonang lahir di daerah Bonang, Tuban, Jawa Timur pada tahun 1465 M. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Rembang, Nama Sunan Bonang sendiri diduga berasal dari Bong Ang yakni sesuai dengan marga Bong seperti nama ayahnya Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel.
Literatur lain menyebutkan jika nama Bonang diambil dari salah satu alat musik tradisional yang biasa digunakan oleh Raden Maulana Makdum Ibrahim dalam berdakwah kepada masyarakat. Sunan Bonang memiliki nama lain yakni Raden Makdum atau Maulana Makdum Ibrahim. Sunan Bonang merupakan putera keempat dari Sunan Ampel dengan Candrawati alias Nyai Gede Manila Putri dari Arya Teja seorang Bupati Tuban.
Sunan Bonang dikenal sebagai salah satu Wali Songo yang ulung dalam berdakwah dan menguasai ilmu fiqh, ushuludin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan berbagai ilmu kesaktian serta kedigdayaan. Pada masa kecilnya, Sunan Bonang sudah diberi pelajaran agama Islam secara tekun dan disiplin oleh ayahnya.
Diceritakan bahwa pada usia remaja, Sunan Bonang beserta saudaranya yakni Raden Paku meneruskan mempelajari agama Islam dengan menyeberang ke negeri Pasai, Aceh untuk menemui Syekh Maulana Ishaq. Selain itu, mereka juga belajar kepada ulama besar lainnya yang menetap di negeri pasai, seperti para ulama tasawuf yang berasal dari Baghdad, Mesir, Arab, Persia atau Iran. Selesai belajar di negeri pasai, Sunan Bonang lalu diperintahkan ayahnya untuk berdakwah di daerah Tuban.
Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, Sunan Bonang meninggal di desa Lasem Jawa Tengah. Jenazahnya diambil oleh santri-santri Sunan Bonang yang dari Madura dan akan dibawa ke Madura namun di tengah perjalanan tepatnya di perairan Tuban, perahu para santri kandas dan pada akhirnya Sunan Bonang dimakamkan di Tuban, namun para santri beliau yang dari Madura diizinkan membawa kain kafannya saja untuk dibawa pulang ke Madura. Sehingga makam yang sering diziarahi masyarakat ialah makam yang berada di Tuban.
Kiprah Dakwah Sunan Bonang dalam Perkembangan Islam di Pulau Jawa
Strategi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Bonang dalam menyebarkan Islam di pulau Jawa mengikuti jejak ayahnya yakni dengan mendirikan pesantren di Tuban. Di pesantren inilah Sunan Bonang mendidik kader-kader Islam yang akan turut menyiarkan Islam ke seluruh Pulau Jawa.
4 jasa-jasa Sunan Drajat sebagai seorang Wali penyebar agama Islam di wilayah Lamongan bagian utara dan untuk melestarikan budaya serta benda-benda bersejarah, Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongan mendirikan Museum Daerah Sunan Drajat di sekitar makam beliau.
Penjelasan:
Jadikan jawaban terbaik
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh raffaradit1410 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 20 Feb 22