Kelas : VIII (2 SMP) Mapel : Pendidikan Agama KristenSemester

Berikut ini adalah pertanyaan dari brainlypengguna9 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Kelas : VIII (2 SMP)Mapel : Pendidikan Agama Kristen
Semester : 1 (Ganjil)

Bab 1 : Hidup Beriman


Pertanyaan :

1. Untuk memelihara iman apa kehendak Bapa yang disebutkan dalam 2 Timotius 4:7-8 dan Efesus 6:15-18? Bacalah dan buatlah apa saja kehendak Bapa yang disebutkan dalam bagian alkitab tersebut?

2. Pilihlah salah satu tokoh Alkitab yang ada dalam bacaan Daniel 3, Matius 26:20-25, dan Matius 26:69-75. Kemudian, temukan dan catat apa yang dilakukan tokoh itu dalam memelihara iman. Tulis komentar kamu mengenai tokoh tersebut, yaitu apa yang kamu kagumi dari dirinya.

3. Bacalah Matius 17:20, apa artinya memindahkan gunung dengan iman kita. ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Pendahuluan

Hidup beriman adalah kepercayaan yang kita miliki kepada TYME yang dilandasi dengan tingkah laku yang sesuai dengan ajarannya baik dalam kehidupan pribadi,keluarga serta dalam kehidupan bermasyarakat.

Jawaban

1. Untuk memelihara iman apa kehendak Bapa yang disebutkan dalam 2 Timotius 4:7-8 dan Efesus 6:15-18? Bacalah dan buatlah apa saja kehendak Bapa yang disebutkan dalam bagian alkitab tersebut?

Allah memberitakan Injil bahwa cara bagaimana hidup dalam beriman.

2. Pilihlah salah satu tokoh Alkitab yang ada dalam bacaan Daniel 3, Matius 26:20-25, dan Matius 26:69-75. Kemudian, temukan dan catat apa yang dilakukan tokoh itu dalam memelihara iman. Tulis komentar kamu mengenai tokoh tersebut, yaitu apa yang kamu kagumi dari dirinya.

Yesus menanyakan kepada murid-muridnya bahwa "Sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku". Yang saya kagumi adalah kepercayaan Yesus terhadap muridnya.

3. Bacalah Matius 17:20, apa artinya memindahkan gunung dengan iman kita.

Artinya dengan Iman kita percaya terhadap Yesus semua yang kita inginkan bisa terjadi.

Pembahasan

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1).

Di masa pandemi seperti ini, mari kita sama-sama renungkan apa efek yang dialami gereja Tuhan dalam kehidupan pelayanan dan berkomunitas? Jelas sekali secara kasat mata kita tahu natur ibadah kita tidak lagi seperti dulu, banyak pelayanan-pelayanan yang harus ditunda dan dibatasi. Mungkin ada sebagian gereja yang mengalami pergumulan oleh karena persembahan menjadi berkurang, ada pelayanan misi yang terhambat karena kran dana macet, dsb. Karena situasi pandemi ini banyak orang Kristen yang merasa bahwa ibadah di dalam gedung gereja tidak lagi menjadi hal yang esential; mau datang atau tidak, terserah kita, dsb. Dulu kita rindu bagaimana mengajak orang-orang yang belum percaya Tuhan untuk bisa kita bawa datang ke gereja. Tetapi sekarang sudah berubah, mengajak dan memanggil orang Kristen sendiri untuk datang beribadah di gereja menjadi sesuatu yang berat luar biasa. Kenyamanan teknologi dengan live-stream, berbagai opsi yang disediakan lewat youtube dan berbagai media sosial telah merubah pola hidup orang Kristen. Hari Minggu menjadi waktu keluarga pergi jalan-jalan rekreasi, menikmati hobby dan kesempatan lain,

lalu kalau sempat di sore atau malam, tinggal pilih channel apa saja dengan pengkhotbah favorit dan menjadikan itu sebagai personal worship. Maka panggilan saya hari ini, mari setiap kita bertanya dengan jujur di hadapan Tuhan, apakah situasi pandemi ini telah membuat hati kita berubah? Apakah virus ini telah membuat cinta kita kepada rumah Tuhan berkurang? Apakah kerinduan kita untuk berkumpul sama-sama sebagai komunitas anak-anak Tuhan telah hilang? Apakah itu kemudian memalaskan kita untuk ambil bagian dalam pelayanan? Ataukah kita tidak memikirkan bagaimana membimbing anak-anak kita, generasi-generasi yang ada di bawah, supaya mereka itu memikirkan pekerjaan Tuhan? Jikalau kata “Pandemi COVID-19” kita ganti dengan kata “aniaya, persekusi, apa yang akan terjadi kepada kita?

Jemaat penerima surat Ibrani menghadapi tantangan yang mirip dengan apa yang saat ini sedang kita hadapi. Kita bisa melihat dengan jelas ada teguran keras tetapi juga dengan panggilan pastoral dari surat ini ketika anak-anak Tuhan mulai lemah imannya, menjadi undur dan kehilangan keberanian dan sukacita dalam ibadah. Do not shrink back, persevere! Jangan undur dan menjadi ciut. Terus berjalan. Itulah sebabnya, penulis Ibrani ingin mengajak orang-orang Kristen dalam kondisi dan keadaan seperti ini sebagai orang-orang yang beriman dan percaya kepada Kristus, bagaimana hidup sebagai orang yang beriman kita jalani dengan nyata dalam hidup sehari-hari? Ibrani 11 secara unik memberikan beberapa contoh hidup dari tokoh iman di Perjanjian Lama, bagaimana Tuhan melihat hidup orang-orang itu lebih daripada manusia melihat apa yang terjadi dalam hidup mereka.

Pelajari Lebih Lanjut

Hidup Beriman

  1. yomemimo.com/tugas/12968549
  2. yomemimo.com/tugas/23693164
  3. yomemimo.com/tugas/304567

Detail Jawaban

  • Kelas : VIII (2 SMP)
  • Mapel : Pendidikan Agama Kristen
  • Bab : Bab 1 - Hidup Beriman
  • Kode Soal : 1.1

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ariellagian12 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 17 Jan 22