Buatlah sebuah cerita fiksi pendek , cerita fiksi terdiri dari

Berikut ini adalah pertanyaan dari camrichie10 pada mata pelajaran Matematika untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Buatlah sebuah cerita fiksi pendek , cerita fiksi terdiri dari beberapa watak di dalamnya , gunakan 5 kalimat langsung

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Suara Langkah Kaki

Halo, Aku hanya seorang pegawai kantoran biasa dengan gaji rata-rata dan bisa dengan mudah ditemui di kota Metropolitan seperti Jakarta. Yah, tidak ada yang spesial dariku, aku hanya wanita karier normal.

Aku akan menceritakan sebuah kisah kali ini. Sebuah kisah horor tentangku yang baru pulang dari kantor saat malam dengan hujan yang turun dengan deras. Silahkan menyimak!

Hari itu, aku melakukan kerja lembur yang membuatku pulang mendekati tengah malam. Benar-benar waktu yang sangat klise untuk memulai sebuah kisah horor, sampai aku bertanya-tanya apa ada yang sudah mensetting ini?

*Cetar!*

Hujan deras turun malam itu, suasana malam yang tenang berubah menjadi sangat mencekam, tetapi membuat tidur merasa nyaman dengan suara tetesan hujan yang deras.

"Hah, aku tidak menyangka hari ini hujan akan turun dengan deras. Ya sudah, aku akan menggunakan payung kantor. Untung saja yang lainnya sudah pulang sehingga tidak ada yang menggunakannya."

Aku pergi dari kantor menuju rumah dengan memakai payung yang menjadi perisai. Dalam hati aku mengatakan, "Aku harap aku membawa jaket. Payung ini tidak melindungiku dari dinginnya malam hujan."

Perjalanan malam masih terasa normal dengan aku yang menyusuri jalan. Kebetulan rumahku sangat dekat dengan kantor, sehingga aku tidak perlu memakai jasa kendaraan umum atau membawa transportasi pribadi. Sudah biasa dan normal bagiku melewati jalanan malam.

Semuanya masih normal ketika aku dalam perjalanan pulang, namun kengerian dimulai ketika aku masuk ke dalam rumahku.

*Krek!* *Bam!*

Aku membuka pintu, langsung masuk, dan menutup pintu itu kembali. Rasa dingin masih menempel pada tubuhku, yang membuatku ingin segera berganti pakaian dan go to bed.

*Tap!* *Tap!* *Tap!*

"Su-Suara apa itu?" tanyaku dalam hari saat aku mendengarkan sebuah suara.

Aku berhenti dan menengok ke atas (aku takut melihat ke belakang) karena mendengarkan suara sepatu yang sedang berjalan di dalam ruangan itu. Namun sayangnya, aku tidak mendengar suara langkah kaki ketika aku berhenti. Sepertinya asal suara itu menghilang.

Rumahku memang sangat besar. Ini bukan hanya rumah milikku, melainkan juga rumah milik tanteku yang kaya, jadi di ruang tamu yang aku lewati saat ini saja sangat luas.

Tanteku mendapatkan uang dengan trading saham, sehingga jarang keluar rumah sebab dia bekerja di kamarnya. Dia adalah orang yang sangat baik, satu-satunya yang disayangkan adalah dia yang terkadang berisik.

Aku lanjut melangkahkan kakiku sambil berharap, "Cepat! Cepat! Cepat! Aku ingin cepat sampai ke kamarku!"

*Tap!* *Tap!* *Tap!*

Suara sepatu itu kembali terdengar ketika aku melanjutkan langkah kakiku. Ruangan ini sangat sepi, suara itu jadi menggema dan terdengar jelas walau tetesan air hujan mendistorsinya.

Aku kembali berhenti dan dapat merasakan bulu kuduk yang berdiri karena takut. Sebelumnya aku sudah melihat ke atas dan depan untuk memastikan apa yang menjadi asal suara itu, jadi kali ini aku memberanikan diri untuk menengok ke belakang.

Ketika aku menengok ke belakang aku melihat … aku melihat … aku melihat … aku melihat jejak kotor di lantai tanpa terlihat seperti jejak sepatu.

Akupun mengalihkan pandanganku ke bawah dan melihat jika aku masih belum melepas sepatuku saat masuk ke dalam ruang tamu ini. Perlu diingat, hari ini cuaca sedang hujan, yang berarti sepatuku becek dan pasti akan menyisakan jejak.

"Oh, kalau tanteku mengetahui ini, dia akan menyuruhku lembur dan mengurangi jatah makan selama beberapa hari ke depan."

Dengan perasaan galau, aku pergi ke kamarku dan segera berganti pakaian. Jika tanteku tanya tentang itu, aku akan menjawab bila itu adalah ulah kuntilanak. Selesai.

Bagaimana? Terasa horror, ‘kan? Jika tanteku sampai menemukan ini, bisa-bisa aku disuruh membersihkan jejak itu pada malam itu juga. Untung saja aku pulang malam sehingga dia sudah tidur. Bisa-bisa aku begadang semalaman untuk mengepel lantai bekas jejak kakiku. Belum lagi, kerja lemburku yang satu ini tidak mendapatkan bayaran.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh AnonimBlackSpirit dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 25 Aug 22