Buatlah Karangan Bunda Maria dan Elisabeth yang menerima kabar Gembira

Berikut ini adalah pertanyaan dari PacarnyaKimSunoo pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Dasar

Buatlah Karangan Bunda Maria dan Elisabeth yang menerima kabar Gembira dari Malaikat Tuhan (Minimal 50 kata lebih)Makasih dah mau bantu
Note: Sunoo rambut pink kawaiii!!!


Jawab no ngasal!!!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau: Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus”

Lukas 1:28b, 30b-31

Maria; Gadis desa berparas ayu, berambut ikal panjang sebahu. Lesung yang menghiasi pipinya menambah manis perawan bermata biru ini kala mengurai senyum. Bulan keenam ini genap delapan belas tahun umurnya. Di usia yang masih tergolong belia, Maria baru saja bertunangan dengan Yusuf, lelaki yang layak menjadi ayahnya sebenarnya. Tapi Maria begitu mencintai Yusuf dengan sepenuh hati, begitu pula Yusuf terhadap dirinya.

Malam itu udara begitu dingin. Kabut tipis perlahan mulai turun. Maria melangkah melewati serambi belakang rumahnya dan menaiki tangga hendak menuju ke ruang dalam. Ketika Maria menaiki tangga itu, ia tahu bahwa ia tidak sendirian. Ada sesosok tubuh yang berdiri di samping meja tak jauh dari tangga. Sinar kemilau menyelubungi sesosok tubuh itu, seperti kabut halus berwarna keperakan. Pakaiannya putih gemerlap dengan cahaya yang menudungi kepala dan menyelimuti seluruh tubuhnya. Maria tersentak dan hampir saja terpeleset. Tubuhnya terpaku dan mendadak lidahnya juga kelu tak mampu berucap sepatah katapun. Bibir mungilnya gemetaran hendak mengucap sesuatu, namun segera didahului oleh seorang asing itu dengan suatu salam.

“Salam, Maria!”

Suara yang penuh wibawa, memenuhi seluruh ruangan dan begitu menggaung di telinga Maria.

“Penuh rahmat!”, demikian lanjut suara itu.

Salam Maria, penuh rahmat! Maria semakin ketakutan mendengar salam aneh yang terlantun kepadanya itu.

“Tuhan bersertamu Maria, engkau sungguh terpuji di antara para wanita!”

Sekujur tubuh Maria gemetaran tiada henti. Ketakutan yang luar biasa rupanya. Tangan kirinya mulai meraih anak tangga dan ia pun mulai berjongkok.

“Siapa orang ini, apa maksud dari kata-kata yang diucapkannya itu?” Seribu satu tanya berkecamuk di hati Maria.

“Jangan takut Maria!”, ucap seorang asing itu lagi.

Maria memberanikan diri menatap wajah orang asing itu. Namun cahaya yang keluar dari wajah orang asing itu begitu menyilaukan. Segera saja dengan kedua tanggannya Maria menutup wajahnya. Ia tertunduk dan hanya mampu mendengar kata-kata yang keluar dari mulut orang asing itu. Sejenak Maria mulai sadar bahwa kata-kata itu mengisyaratkan sesuatu dan dapat dipercayai. Namun tetap saja ia tak bisa menyembunyikan tubuhnya yang masih saja menggigil menahan rasa takut. Maria terus saja mendengarkan kata-kata yang diucapkan oleh orang asing itu. Kata-kata yang sesungguhnya begitu aneh dan sangat mengherankan. Orang asing itu membawa berita bahwa Maria akan segera mengandung dan melahirkan seorang putra karena rahmat Allah sudah tercurah atasnya.

“Juga! Elisabeth saudaramu itu akan mengandung seperti engkau dan melahirkan seorang putra dan kelak akan dinamai Yohanes!”, kata orang asing itu mantab.

“Dan engkau Maria, akan menamai anakmu itu, Yesus!”, lanjutnya.

“Apa, aku akan mengandung dan melahirkan seorang putra? Begitu pula dengan kakakku Elisabeth...”, bisik Maria dalam hatinya.

Maria bangkit, berjalan perlahan menuruni anak tangga dan mendekat kepada orang asing itu.

Tanya Maria kepada orang asing itu, “Bagaimana hal itu dapat terjadi? Aku sekalipun belum pernah bersuami...”

Senyum tersungging di bibir orang asing itu kala mendengar pertanyaan Maria yang demikian. Matanya berbinar, tergambar kebahagiaan yang dapat terlihat dari senyum ramahnya. Orang asing itu pun menyambut Maria yang mendekatinya lalu tampaklah sayap-sayap yang terlipat di belakang punggungnya. Mengertilah Maria siapakah yang sedang berdiri di hadapannya ini.

Ucap malaikat itu lembut, “Maria, Roh Kudus akan turun menaungi engkau dan bayi yang akan kau lahirkan itu akan di sebut Yang Kudus, Anak Allah”

Maria terperangah, dikernyitkan kedua alisnya dan mulai mundur selangkah. Benar-benar tak masuk akal kata-kata malaikat itu. Ia akan menjadi seorang ibu dari seorang anak laki-laki yang disebut Anak Allah?

“Bagaimana mungkin seorang gadis yang kecil dan hina dari Nazaret seperti aku ini dapat menanggung semuanya itu...”, ucap Maria lirih.

Sejenak Maria terdiam, kepalanya tertunduk seperti menimbang sesuatu.

Segera setelah itu Maria kembali mengangkat kepalanya, menatap lekat-lekat wajah malaikat itu dan berkata, “Lihatlah, aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataanmu!”

Seketika itu juga malaikat Tuhan itu menghilang, lenyap dari pandangan. Maria membalikkan badan, kembali menaiki tangga dengan mulut yang terus berkomat-kamit menuju ke kamarnya. Ia merebahkan badan ke ranjang, mencoba menutup matanya. Perlahan air mata hangat meleleh dari matanya dan membasahi bantal di bawah

SEMOGA BERMANFAAT YA:)

Selamat belajar

TERIMA KASIH:)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fw9688614 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 03 Feb 22