Berikut ini adalah pertanyaan dari sofie1love pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Cerita Semut, Ulat, dan KancilAwal cerita, dipagi hari yang cerah sekali. Seekor Semut sedang berjalan ke sana kemari sedang
mencari makan. Di perjalanan pencarian makannya, Semut bertemu dengan seekor ulat yang sedang
berjalan lambat.
Di perjalanan pencarian makannya timbul perasaan Semut ingin mengejek Ulat.
"Hai, Ulaaattt," semut menyapa kepada Ulat
"Hai juga Semut" Jawab Ulat sambil menoleh kan kepalanya ke arah Semut.
"Ulat, bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya Semut
"Silakan Semut, kau mau tanya apa?" jawab Ulat.
Selama aku hidup, hampir semua hutan ini sudah kujelajahi. Tapi aku sangat heran jika melihatmu,
Ulat. Binatang-binatang yang pernah kutemui yang berada di dalam hutan ini mempunyai warna-warni
yang terlihat sangat menarik dan cantik. Akan tetapi, sepertinya hanya kamu Ulat yang terlihat tidak
cantik dan menarik," ejek Semut.
Ulat hanya diam saja mendengar kata-kata Semut tadi. Ulat sama sekali tidak menanggapi perkataan Semut
tadi. Ulat pun melanjutkan langkahnya meninggalkan Semut. Namun, sepertinya Semut sengaja ingin mengejek
Ulat.
Semut mengejar Ulat dan memberhentikannya.
"Hai, Ulat! Mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku tadi? Kau hanya pergi begitu saja tanpa jawaban sedikit
pun?" Kata Semut
Namun, Ulat kembali tidak menjawab perkataan Semut tadi. Ulat kembali melangkahkan kakinya. Begitu terus
menerus. Sampai akhirnya Kancil melihat kejadian itu dan berkata kepada semut "Hai Semut, apa yang kau
lakukan? Mengapa kau suka sekali mengejek Ulat? Kita kan sama-sama binatang, tak baiklah jika kita suka
mengejek satu sama lain," Kata Kancil kepada Semut.
"Aku sama sekali tidak mengejek Ulat, Kancil! Aku memang berkata benar, bukan?" Jawab si Semut.
Singkat cerita, beberapa minggu kemudian, tampak Semut yang sedang asyik berjalan meniti bebatuan di tepian
sungai. Karena keasikannya Semut tidak melihat jalan dan tanpa disadari Semut menginjak batu yang licin dan
terjatuh ke air sungai.
"Tolooonng ... tolooooooooonnng...!" teriak Semut meminta pertolongan.
Kancil yang mendengar teriakan minta tolong itu pun langsung menghampiri. Kancil sangat terkejut melihat
Semut hampir tenggelam di dalam air.
Akan tetapi, Kancil tidak bisa berbuat apa-apa, karena Semut sudah terbawa arus ke tengah sungai.
"Tolooong ... tolooooonnng ...!" Kancil pun ikut berteriak meminta bantuan kepada binatang lain penghuni
hutan.
Tiba-tiba, tampak dari kejauhan seekor kupu-kupu yang sangat cantik menghampiri Kancil dan bertanya
“Mengapa kancil ? Ada apa?" tanya Kupu-Kupu cantik itu kepada Kancil.
"Kau lihat di tengah sungai itu, ada Semut yang hanyut dan hampir mati tenggelam," Jawab Kancil
Melihat Semut hampir tenggelam, Kupu - Kupu pun langsung mencari selembar daun kering dan ia letakkan di
permukaan air sungai dekat Semut. Semut pun langsung menaiki daun tersebut dan Kupu - Kupu menariknya
ke pinggiran sungai.
"Syukurlah, kau selamat Semut, Kupu-Kupu datang tepat waktu untuk menolongmu" ujar Kancil
"Aku sangat berhutang budi kepadamu Kupu-Kupu, terimakasih kau sudah menolongku tadi. Namun, aku
sama sekali baru melihatmu, kau benar-benar cantik dengan sayap yang indah itu" ujar Semut
"Sebenarnya kita sudah pernah bertemu dan saling mengenal jika kau masih mengingatnya Semut, aku
adalah Ulat yang pernah kauejek. Aku baru saja metamorfosa menjadi seekor kupu-kupu," jawab Kupu - Kupu
sambil tersenyum
Semut sangat malu setelah mendengar jawaban dari Kupu-Kupu. Dan di dalam hatinya ia berjanji tidak akan
pernah mengejek siapapun lagi.
Tulislah Tokoh dari cerita tersebut
Tokoh tersebut Berwatak ?
Apa perbedaan dan persamaannya ?
mencari makan. Di perjalanan pencarian makannya, Semut bertemu dengan seekor ulat yang sedang
berjalan lambat.
Di perjalanan pencarian makannya timbul perasaan Semut ingin mengejek Ulat.
"Hai, Ulaaattt," semut menyapa kepada Ulat
"Hai juga Semut" Jawab Ulat sambil menoleh kan kepalanya ke arah Semut.
"Ulat, bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya Semut
"Silakan Semut, kau mau tanya apa?" jawab Ulat.
Selama aku hidup, hampir semua hutan ini sudah kujelajahi. Tapi aku sangat heran jika melihatmu,
Ulat. Binatang-binatang yang pernah kutemui yang berada di dalam hutan ini mempunyai warna-warni
yang terlihat sangat menarik dan cantik. Akan tetapi, sepertinya hanya kamu Ulat yang terlihat tidak
cantik dan menarik," ejek Semut.
Ulat hanya diam saja mendengar kata-kata Semut tadi. Ulat sama sekali tidak menanggapi perkataan Semut
tadi. Ulat pun melanjutkan langkahnya meninggalkan Semut. Namun, sepertinya Semut sengaja ingin mengejek
Ulat.
Semut mengejar Ulat dan memberhentikannya.
"Hai, Ulat! Mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku tadi? Kau hanya pergi begitu saja tanpa jawaban sedikit
pun?" Kata Semut
Namun, Ulat kembali tidak menjawab perkataan Semut tadi. Ulat kembali melangkahkan kakinya. Begitu terus
menerus. Sampai akhirnya Kancil melihat kejadian itu dan berkata kepada semut "Hai Semut, apa yang kau
lakukan? Mengapa kau suka sekali mengejek Ulat? Kita kan sama-sama binatang, tak baiklah jika kita suka
mengejek satu sama lain," Kata Kancil kepada Semut.
"Aku sama sekali tidak mengejek Ulat, Kancil! Aku memang berkata benar, bukan?" Jawab si Semut.
Singkat cerita, beberapa minggu kemudian, tampak Semut yang sedang asyik berjalan meniti bebatuan di tepian
sungai. Karena keasikannya Semut tidak melihat jalan dan tanpa disadari Semut menginjak batu yang licin dan
terjatuh ke air sungai.
"Tolooonng ... tolooooooooonnng...!" teriak Semut meminta pertolongan.
Kancil yang mendengar teriakan minta tolong itu pun langsung menghampiri. Kancil sangat terkejut melihat
Semut hampir tenggelam di dalam air.
Akan tetapi, Kancil tidak bisa berbuat apa-apa, karena Semut sudah terbawa arus ke tengah sungai.
"Tolooong ... tolooooonnng ...!" Kancil pun ikut berteriak meminta bantuan kepada binatang lain penghuni
hutan.
Tiba-tiba, tampak dari kejauhan seekor kupu-kupu yang sangat cantik menghampiri Kancil dan bertanya
“Mengapa kancil ? Ada apa?" tanya Kupu-Kupu cantik itu kepada Kancil.
"Kau lihat di tengah sungai itu, ada Semut yang hanyut dan hampir mati tenggelam," Jawab Kancil
Melihat Semut hampir tenggelam, Kupu - Kupu pun langsung mencari selembar daun kering dan ia letakkan di
permukaan air sungai dekat Semut. Semut pun langsung menaiki daun tersebut dan Kupu - Kupu menariknya
ke pinggiran sungai.
"Syukurlah, kau selamat Semut, Kupu-Kupu datang tepat waktu untuk menolongmu" ujar Kancil
"Aku sangat berhutang budi kepadamu Kupu-Kupu, terimakasih kau sudah menolongku tadi. Namun, aku
sama sekali baru melihatmu, kau benar-benar cantik dengan sayap yang indah itu" ujar Semut
"Sebenarnya kita sudah pernah bertemu dan saling mengenal jika kau masih mengingatnya Semut, aku
adalah Ulat yang pernah kauejek. Aku baru saja metamorfosa menjadi seekor kupu-kupu," jawab Kupu - Kupu
sambil tersenyum
Semut sangat malu setelah mendengar jawaban dari Kupu-Kupu. Dan di dalam hatinya ia berjanji tidak akan
pernah mengejek siapapun lagi.
Tulislah Tokoh dari cerita tersebut
Tokoh tersebut Berwatak ?
Apa perbedaan dan persamaannya ?
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
semut ular dan kancil 2 suka menolong 3perbedaanya adalah kalau semut suka mengejek dan persamaan ular dan kancil penolong
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sitirahmanst408 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 24 Apr 22