kita sebagai khalifah menjaga amanah secara​

Berikut ini adalah pertanyaan dari fairuzmaheswaridanio pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar

Kita sebagai khalifah menjaga amanah secara​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Mengkaji soal amanah seakan hanya menjadi tanggungjawab para pemimpin, padahal amanah sebagai khalifah merupakan tanggungjawab semua manusia. Sehingga amanah bukanlah fardhu kifayah dalam kajian fiqh yang cukup dilakukan oleh sekelompok orang saja melainkan fardhu ain yang semestinya dilakukan oleh setiap orang.

Tugas besar manusia untuk menjaga keseimbangan kehidupan di bumi bukanlah sekedar slogan semata. Sejak awal mula manusia diutus sebagai khalifah di bumi sempat terjadi ketegangan antara Allah dan para malaikat, sampai-sampai para malaikat meragukan eksistensi manusia sebagai makhluk dan penduduk bumi.

Sebagaimana kisah ini terlukiskan dengan indah dalam Al-Quran surah Al Baqarah ayat 30

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau!” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.”

Sebagai bahan renungan bagi kita semua, sudahkah kita menjalankan fungsi sebagai khalifah dengan baik. Sudahkah kita jalankan tugas sebagai khalifah sesuai ketentuan syariat Allah dan sunnah rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Para ulama mengisyaratkan amanah menjadi 3 bagian.

→Pertama Amanatul Ibadah←

Kembali kita mengingat apa tujuan Allah menciptakan kita di atas permukaan bumi ini, tidak lain hanyalah untuk mengabdi dan beribadah menghambakan diri hanya kepada Allah SWT. Perlu kita ingat bahwasanya apabila sejak detik ini kita berhenti beribadah kepada Allah maka tidak akan mengurangi derajat Allah dan kedudukan Allah sedikitpun.

Allah tetap menjadi rabb alam semesta ini dan tentu saja kita sebagai ciptaannya tidak akan mungkin dapat berlepas diri dari dari rahmat dan pertolongan Allah. Maka ketika hari-hari kita disibukkan oleh perkara yang tidak bermanfaat dan tidak tertuju untuk mencapai ridhanya Allah sungguh kehidupan kita amatlah merugi. Satu amanah yang Allah titipkan yaitu amanatul ibadah, amanah untuk beribadah telah kitaa abaikan.

→Kedua Amatul Khilafah←

Amanah sebagai pemimpin untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan kehidupan di bumi. Dalam Al-Quran surah Ar-Rum ayat 41 tergambar jelas fenomena hari ini

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Fenomena pada hari ini sungguh mengiris hati, dimulai dari penebangan hutan secara ilegal, penambangan besar-besaran serta masih banyak lagi aksi yang menciderai amanah yang Allah titipkan pada manusia. Maka tidak heran apabila musibah yang datang silih berganti dan tak berkesudahan. Amanah yang Allah titipkan sebagai khalifah telah diabaikan.

→Ketiga Amanatul Wadiah←

Amanatul wadi’ah adalah amanah berupa titipan yang ada di sekeliling kita, baik usia, ilmu pengetahuan, tubuh yang sehat, maupun harta. Lantas timbulah pertanyaan bagi kita semua, sudahkah kita pergunakan usia kita dengan sebaik-baiknya.

Seberapa lama usia yang kita habisakan untuk menunaikan hak Allah. Kalaulah dalam satu hari kita tidur lebih kurang selama 7 jam maka apabila dihitung usia rata-rata umat nabi Muhammad selama 60 tahun maka waktu yang kita pergunakan untuk tidur lebih kurang 6.387 hari atau setara dengan kurang lebih 17 tahun lamanya.

Lantas waktu yang lain kita pergunakan untuk apa? Mencari kebahagian hidup dengan mengumpulkan rizki? Seberapa banyak waktu yang kita habiskan untuk keluarga? Maka Allah tak pernah melarang hal ini. Hanya saja maklumat untuk menjadikan harta maupun anak sebagai segala-galanya telah Allah ingatkan dalam Al-Quran Surah Al-Munafiqun ayat 9

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.

Semoga Allah memudahkan jalan kita untuk senantiasa menjaga amanah yang telah dititipkan, amanah dalam menjaga ibadah, amanah dalam menjaga kedudukan sebagai khalifah serta amanah menjaga usia, harta dan karunia lainnya. Sehingga kemuliaan yang dijanjikan oleh Allah dapat diperoleh karena sebab amanah pula. Wallahu a’lam bish shawab.

Penjelasan:

#MAAFKALAUSALAH

#SEMOGAMEMBANTU :) :) :)

JADIKAN YANG TERBAIK YAA...

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh galihoktaviano321 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 01 May 22