a. Jelaskan perkembangan megengan di indonesia! b. Jelaskan hikmah megengan!Tolong

Berikut ini adalah pertanyaan dari raisyanuraini120 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

A. Jelaskan perkembangan megengan di indonesia!b. Jelaskan hikmah megengan!

Tolong bantu jawab kk​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

a.Mengulik Filosofi Megengan, Tradisi Khas Jawa Timur untuk Sambut Bulan Puasa Ramadan

Akulturasi Islam dan Jawa

Dikutip dari nursyam.uinsby.ac.id, tradisi Megengan diduga kuat diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Kendatipun demikian, sampai sekarang belum ada bukti historis yang menunjukkan hal itu. Tetapi dugaan ini cukup berdasar. Pasalnya kreasi-kreasi yang menyangkut tradisi akulturasi antara Islam dan Jawa memang kerap berasal dari pemikiran Sunan Kalijaga.

Selamatan sudah menjadi tradisi di Jawa jauh sebelum agama Islam masuk ke Indonesia. Namun, dalam Megengan, selamatan juga dibarengi dengan kegiatan doa bersama. Jadilah Megengan merupakan salah satu wujud konkret akulturasi antara budaya Jawa dengan ajaran agama Islam..

b. 4 Hikmah Ramadhan bagi Umat Islam, Paling Utama Menggapai Derajat Takwa

1. Upaya Menggapai Derajat Takwa

Semua ibadah adalah untuk meningkatkan takwa. Dan bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk menggapai derajat takwa tersebut. Hal itu sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Baqoroh ayat 183:

Allah Ta’ala berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).

Ayat diatas menunjukkan bahwa di antara hikmah puasa adalah agar seorang hamba dapat menggapai derajat takwa. Dan puasa adalah sebab meraih derajat yang mulia ini. Oleh karena itu sebagai muslim jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan besar di bulan Ramadhan ini.

Pertama, orang yang berpuasa akan meninggalkan setiap larangan, diantaranya makan, minum, berjima’ dengan istri di siang hari dan sebagainya. Di lain bulan Ramadhan, apa apa yang dilarang bukanlah larangan. Sehingga umat Islam benar-benar diuji untuk melaksakan perintah dan menjauhi larangan.

Kedua, orang yang berpuasa sebenarnya mampu untuk melakukan kesenangan-kesenangan duniawi yang ada. Namun dia mengetahui bahwa Allah selalu mengawasi diri-Nya. Ini juga salah bentuk takwa yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah.

Ketiga, ketika berpuasa, setiap orang akan semangat melakukan amalan-amalan ketaatan.

2. Meninggalkan Kesenangan Dunia

Saat menjalankan ibadah puasa, seseorang akan berusaha meningkatkan takwa. Nah, caranya adalah melaksakan perintah dan menjauhi larangan. Dalam berpuasa umat Islam diminta untuk meninggalkan berbagai syahwat, makanan dan minuman. Itu semua dilakukan karena Allah. Dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman

“Dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku”.

Ketika seseorang mampu meninggalkan kesenangan duniawi, maka dia mampu mengendalikan jiwanya. Rasa kenyang karena banyak makan dan minum, kepuasan ketika berhubungan dengan istri, itu semua biasanya akan membuat seseorang lupa diri, kufur terhadap nikmat, dan menjadi lalai. Dengan menjalankan puasa, jiwa pun akan lebih dikendalikan.

Selain itu, saat berpuasa seseorang akan sibuk memikirkan hal-hal baik dan sibuk mengingat Allah. Apabila seseorang terlalu tersibukkan dengan kesenangan duniawi dan terbuai dengan makanan yang dia lahap, hati pun akan menjadi lalai dari memikirkan hal-hal yang baik dan lalai dari mengingat Allah.

3. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik

Di bulan Ramadhan tentu saja setiap muslim harus menjauhi berbagai macam maksiat agar puasanya tidak sia-sia. Selain itu juga agar tidak mendapatkan lapar dan dahaga saja. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.”

Puasa menjadi sia-sia seperti ini disebabkan bulan Ramadhan masih diisi pula dengan berbagai maksiat. Padahal dalam berpuasa seharusnya setiap orang berusaha menjaga lisannya dari rasani orang lain (baca: ghibah), dari berbagai perkaataan maksiat, dari perkataan dusta, perbuatan maksiat dan hal-hal yang sia-sia.

Oleh karena itu, puasa adalah usaha menjadi diri yang lebih baik terus menerus. Yakni dengan berusaha sekuat tenaga menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya.

4. Saatnya berbagi dengan si miskin dan merasakan penderitaan mereka

Ketika seseorang menjalankan puasa, ia akan merasakan lapar sebagaimana laparnya orang miskin. Puasa akan menyebabkan seseorang lebih menyayangi si miskin. Karena orang yang berpuasa pasti merasakan penderitaan lapar dalam sebagian waktunya. Keadaan ini pun ia rasakan begitu lama.

Akhirnya ia pun bersikap lemah lembut terhadap sesama dan berbuat baik kepada mereka. Dengan sebab inilah ia mendapatkan balasan melimpah dari sisi Allah.

Begitu pula dengan puasa seseorang akan merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang miskin, fakir, yang penuh kekurangan. Orang yang berpuasa akan merasakan lapar dan dahaga sebagaimana yang dirasakan oleh mereka-mereka tadi. Inilah yang menyebabkan derajatnya meningkat di sisi Allah.

Penjelasan:

semoga bermanfaat

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh viorraletthaaza dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 01 May 22