Sejarah pengaruh prancis dan penduduk inggris di indonesia

Berikut ini adalah pertanyaan dari irielarief6617 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sejarah pengaruh prancis dan penduduk inggris di indonesia

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kekuasaan Belanda tahun 1799 diambil alih oleh pemerintah Belanda dari VOC. VOC mengalami kerugian yang besar yang menyebabkan kebangkrutan dan dibubarkan. Sebelumnya penjajahan Belanda atas Indonesia dilakukan oleh VOC, sejak tahun 1799 secara resmi dilakukan oleh pemerintahan Belanda.

Sementara itu Inggris mengincar Nusantara dari Belanda. Jawa merupakan daerah Koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris sebelun Isle de France dan Mauritus jatuh ke tangan Inggris pada tahun 1807. Pada tahun 1808 armada Inggris sudah muncul di Utara Pantai Batavia. Pada Tahun 1800 galangan kapal di Pulau seribu yaitu di pulau Onrust sudah dihancurkan oleh Inggris. Belanda yang pada saat itu mendapat pengaruh dari Perancis sadar kalau tidak mungkin akan mengirimkan pasukan ke batavia karena ada blokade laut dari Inggris.

Atas saran dari Napoleon, Pemerintah Belanda pada tahun 1806 mengangkat Herman Willem Deandels (1762-1818) untuk mengemban tugas berat mempertahankan Pulau Jawa dalam serangan Inggris. Dengan demikian, dalam kurun waktu 1806-1811 Nusantara mendapat pengaruh dari Perancis meskipun para pejabat masih didominasi oleh orang-orang belanda.

1.    Heramn Willem Deandels (Januari 1808-Mei 1811) Gubernur Jenderal “Prancis”yang keras dan Otoriter.

Deandels memegang dua tugas utama yaitu

a.    Mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangaan Inggris.

b.    Memperbaiki keadaan tanah jajahan ddari penyelewengan dan korupsi.

Sejak awal, ia menyadari bahwa mustahil mengahdapi kekuatan Inggris.oleh karena itu ia menerapkan kebijakan dalam hal pertahanan yang isinya:

·      Membangun Jalan raya Pos atau de Grote Postweg dari anyer sampai Panatukan dengan tujuan agar tentara Belanda dengan cepat untuk bergerak. Dalam proses pembangunan, ia menrapkan sistem kerja wajib (verplichte diensten) serta hpenerapan penyerahan hasil bumi wajib (verplichte leverantie).

·      Mendirikan benteng pertahanan, seperti Benteng Lodewijk (louis) di Surabaya, benteng Meester Cornelis di Batavia.

·      Membangun pangkalan armada laut di Merak dan Ujung Kulon.

·      Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang pribumi seperti Legiun Mangkunegaran.

·      Mendirikan pabrik senjata di Surabaya, Meriam di Semarang dan sekolah militer di Batavia.

·      Membangun rumah sakit dan tangsi-tangsi militer yang baru.

Selain di bidang pertahan Deandels juga menerapkan sejumlah kebijakan lain seperti:

·      Membagi Pulau Jawa menjadi 9 Prefektur (daerah) setara Karasidenan.

·      Mengangkat para bupati di seluruh Jawa menjadi pegawai pemerintah.

·      Menaikkan gaji pegai pemerintahan.

·      Mendirikan badan pengadilan dan disesuaikan adat dan istiadat yang berlaku.

Daendels dikenal sebagai penguasa yang otoriter. Kebijakan menjual tanah kepada pengusaha asing untuk mencari dana dalam mempertahankan pulau jawa dianggap melanggar undang-undang. Selain itu kebijakan keras terhadap para raja di jawa seperti :

ü Terahadap Solo dan Yogyakarta dimana para raja harus mengakui raja Belanda sebagai junjungannya serta mengubah jabatan pejabat Belanda di Keraton dari residen menjadi minister.

ü Terhadap Banten, ia menghancurkan kerajaan Banten dan mengasingkan ke Ambon karena menolak pembangunan Jalan Raya Pos.

Kekuasaan Deandels berakhir saat ia dipanggil ke Belanda. Ada dua versi tehadap pemanggilan ini

a.    Tenaganya dibutuhkan untuk memimpin tentara Perancis menyerbu Rusia

b.    Hubungan yang buruk antara Deandels dengan para raja di Jawa yang dikhawatirkan akan merugikan Belanda dalam mnghadapi serangan dari Inggris.

Ia kemudian digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Willem Janssen (20 Februari-18 September 1811), pada pemerintahan Jenssen, Belanda menyerah kepada Inggris dengan ditandatangganinya Perjanjian Tuntang (1811), yang isinya

Ø Pulau Jawa dan Sekitarnya jatuh ke tangan Inggris.

Ø Semua tentara yang tadinya merupakan bagian dari Pemerintahan Deandels menjadi tentara Inggris.

Ø Orang-orang Belanda dipekerjakan untuk Inggris.

2.    Thomas Stamford Raffles (1811-1814) : Letnan Gubernur Inggris

Setelah berhasil menguasai Jawa, Inggris menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur dan diwakili Kongsi dagang Yang bernama EIC (East Indian Company) yang berpusat di Kalkuta, India.

Penjelasan:

Maaf Kalau Salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rudigautama dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 28 Apr 22