jelaskan keberadaan logam tanah jarang di indonesia​

Berikut ini adalah pertanyaan dari arifmayisaahrifperma pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Jelaskan keberadaan logam tanah jarang di indonesia​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Logam tanah jarang (LTJ) atau Unsur logam langka adalah kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama 15 lantanida ditambah skandium dan yttrium.[2] Skandium dan yttrium dianggap sebagai logam langka karena sering ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida dan memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan lantanida.

Mineral logam langka, ditunjukkan bersama dengan sebuah koin Amerika Serikat untuk perbandingan.

Beberapa macam oksida logam langka diatas digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui erosi pada daerah aliran sungai. Searah jarum jam dari atas tengah: praseodimium, serium, lantanum, neodimium, samarium, dan gadolinium.[1]

Meskipun namanya logam langka , tetapi logam-logam ini cukup melimpah jumlahnya di kerak bumi, dengan serium sebagai unsur paling melimpah ke-25 dengan 68 bagian per juta (mirip tembaga). Meski begitu, karena karakteristik geokimianya, logam langka ditemukan pada kondisi sangat tersebar dan sedikit ditemukan dalam jumlah yang banyak, sehingga nilai ekonominya kecil. Sumber-sumber deposit logam langka yang banyak dan bernilai ekonomis biasanya menyatu menjadi mineral tanah jarang.[3] Mineral pertama yang ditemukan adalah gadolinit, senyawa kimia yang tersusun dari serium, yttrium, besi, silikon, dan unsur lainnya. Mineral ini diekstrak dari sebuah tambang di desa Ytterby di Swedia. Beberapa nama logam langka juga mendapatkan namanya dari lokasi tambang ini

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh noginamsu dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 20 Apr 22