2 Indonesia diketahui menghadapi resesi ekonomi pada tahun

Berikut ini adalah pertanyaan dari raidhakawa pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

2 Indonesia diketahui menghadapi resesi ekonomi pada tahun 2020 lalu, di mana ekonomi negatif pada dua kuartal secara berturut-turut. Dengan Produk Domestik Bruto pada kuartal III yang minus 3,49 persen, ekonomi Indonesia juga terkonstraksi (negatif). Meski ekonomi sudah mulai tumbuh sebesar 5,05 persen namun secara kumulatif masih negatif sebesar 2,03 persen. Dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi, hanya konsumsi pemerintah yang berada di jalur positif, yaitu 9,76 persen. Konsumsi rumah tangga minus 4,04 persen, investasi minus 6,48 persen, ekspor minus 10,82 persen, impor minus 21,86 persen, dan konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) minus 2,21 persen. Dari kasus di atas, ilustrasikan bila Indonesia mengalami resesi berkepanjangan. Aplikasikan bauran kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk keluar dari resesi ekonomi, dengan mendasarkan pada keterkaitan antara kebijakan moneter dan kebijakan ekonomi makro, jelaskan dengan bantuan grafik!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Apabila Indonesia akan mengalami resesi ekonomi berkepanjangan. Maka penting bagi pemerintah untuk membuat kebijakan moneter dan ekonomi makro dengan tepat. Salah satu contohnya yaitu dengan memberikan subsidi untuk memicu menggerakkan perekonomian dan menurunkan pajak.

Pembahasan:

Resesi ekonomi merupakan momok bagi seluruh negara pada dunia. Selain berpengaruh dalam keuangan, kenyataan ini jua mensugesti sektor pajak, investasi, bahkan kualitas hayati warga  luas. Oleh lantaran itu, krusial buat menilik penyebab & dampaknya supaya bisa mengantisipasi lebih dini.

Resesi ekonomi merupakan syarat penurunan produk domestik bruto (GDP) suatu negara selama lebih berdasarkan 2 kuartal pada setahun sebagai akibatnya pertumbuhan ekonomi riil nya bernilai negatif. Hal ini bisa memicu penurunan laba perusahaan, meningkatnya pengangguran, bahkan kebangkrutan ekonomi.

Fenomena ini sudah kita nikmati dalam tahun 2020 ketika awal pandemi covid-19 menyerang. Saat itu, resesi ekonomi Indonesia mengakibatkan berkurangnya lapangan kerja & poly pegawai dirumahkan. Meskipun sekarang   syarat sudah pulang normal, Anda perlu mengetahui serba-serbi resesi sebelum menjalankan bisnis.

Pemicu terjadinya resesi merupakan hal-hal terkait ekonomi & teknologi. Faktor ini saling berkaitan satu sama lain. Berikut penjabarannya.

  • Guncangan Ekonomi

Guncangan perekonomian misalnya yg ditimbulkan sang endemi covid-19 adalah galat  satu penyebab resesi ekonomi Indonesia. Hal ini ditandai menggunakan lemahnya daya beli dampak kesulitan finansial warga  juga perusahaan.

  • Tingginya Suku Bunga

Selanjutnya, penyebab resesi merupakan tingginya suku bunga. Di satu sisi, nominal yg tinggi berfungsi buat melindungi nilai mata uang, tetapi pada sisi lain, hal ini akan membebani debitur & mengakibatkan kredit macet. apabila terjadi secara besar-besaran, maka bisa mengakibatkan kolapsnya perbankan.

  • Kehilangan Kepercayaan Investor

Investasi adalah aspek krusial pada pengembangan ekonomi. Oleh lantaran itu, perlu adanya iklim yg aman berdasarkan segi proyek strategis juga keamanan supaya meraih agama  investor.  

  • Inflasi

Inflasi merupakan syarat naiknya harga barang & jasa selama periode tertentu. Daya beli warga  pun melemah lantaran mereka mengurangi pengeluaran. Akibatnya, produksi barang & jasa menurun. Hal ini tentu memicu pengangguran, kemiskinan, sampai berujung dalam resesi.

  • Deflasi

Fenomena deflasi ditandai menggunakan turunnya harga barang atau jasa. Meskipun bisa menaikkan kemampuan warga  buat membelinya,penurunan monoton akan menciptakan konsumen menahan pembelian & menunggu sampai nominal terendah. Akibatnya, daya beli justru melemah & perusahaan mengurangi kegiatan produksi.

  • Gelembung Aset

Berikutnya, penyebab resesi merupakan kenyataan gelembung aset. Hal ini terjadi waktu warga  membeli properti misalnya rumah, real estate, juga saham yg nominalnya tinggi menggunakan spekulasi bahwa harganya akan terus naik pada masa depan. Akibatnya terjadi inflasi, tetapi kali ini objeknya merupakan properti.

Pelajari lebih lanjut :

Materi tentang ekonomi pada yomemimo.com/tugas/1851065

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mhamadnoval1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 20 Sep 22